“Jangan Ditolak, Mereka Bukan Musuh”

“Jangan Ditolak, Mereka Bukan Musuh”

PEMAKAMAN: Proses pemakaman jenazah pasien covid-19, kemarin (1/4). Terlihat Bupati Banyumas Ir Achmad Husein dan petugas yang menggotong jenazah memakai hazmat. (Istimewa) PURWOKERTO- Proses pemakaman jenazah satu pasien positif corona atau Covid-19 di Kabupaten Banyumas sempat mendapat penolakan warga. Bahkan, Rabu (1/4) kemarin, viral beredar video dan foto Bupati Banyumas Ir Achmad Husein yang turun tangan langsung dalam proses pemakaman tersebut. Husein terlihat ikut menggali makam dan menggotong jenazah pasien tersebut. Sehari sebelumnya, sudah terlebih dulu beredar video yang memperlihatkan penolakan pemakaman jenazah pasien itu. Husein mengatakan, kasus penolakan tersebut terjadi diantaranya karena masyarakat belum memahami bahwa jenazah yang sudah diurus sesuai SOP itu sudah aman. Untuk itu Pemkab akan mensosialisasikan mengenai hal tersebut. “Kita akan sosialisasi lagi terus menerus. Ini agar masyarakat tahu persis bahwa itu tidak ada masalah, tidak bahaya,” katanya. Baca Juga: Tiga Lapisan Jamin Keamanan Jenazah Covid-19 Update Covid-19 Karesidenan Banyumas – 1 April 2020 Di bagian lain, aksi penolakan pemakaman terhadap jenazah yang dinyatakan positif covid-19 memang mulai terjadi di beberapa wilayah. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta masyarakat tidak melakukan hal serupa demi menghargai perasaan keluarga. Ganjar merasa miris dengan beberapa berita penolakan pemakaman itu. Ia meminta tolong, agar kejadian serupa tidak kembali terjadi. "Tolong, tolong betul saya meminta. Jangan ada lagi penolakan terhadap jenazah yang dinyatakan positif corona. Mari kita jaga perasaan korban dan keluarganya," kata Ganjar saat dikonfirmasi di rumahnya, Rabu (1/4). Ganjar mengatakan, dia sudah bertanya ke sejumlah pakar kesehatan terkait hal ini. Dari situ ia mendapat informasi, bahwa kalau sudah meninggal dan prosedur pemakaman sudah dilakukan, itu tidak akan menimbulkan penularan. "Kalau sudah dilakukan sesuai prosedur, jenazah sudah dibungkus dan dikubur, itu tidak apa-apa. Virusnya ikut mati di sana. Yang penting jangan ikut melayat," tegasnya. Stigmatisasi dan penolakan itu lanjut Ganjar pasti akan menyakitkan baik keluarga korban termasuk yang meninggal. Apalagi, ada beberapa korban yang sudah terstigmatisasi itu ditolak dimana-mana. "Kasihan mereka. Jangan ditolak, mereka itu bukan musuh kita. Justru mereka butuh dukungan. Ingat lho, sudah banyak yang sembuh dari penyakit ini," ucapnya. Untuk itu, Ganjar memohon pada masyarakat untuk tidak melakukan penolakan. Sebab, pemerintah telah memiliki ketentuan yang sudah standar protokol kesehatan. Penolakan dari masyarakat lanjut Ganjar, justru akan semakin membuat keluarga terpukul. Mereka yang kehilangan orang tercinta, tidak boleh mendekat, tidak boleh melihat wajahnya pasti sudah sangat menderita. "Jagalah perasaan mereka, kita harus merasakan sakitnya seperti apa mereka saat ini. Mereka sudah sangat sakit dengan kondisi ini, tolong jangan ditambah lagi perasaan sakitnya mereka. Mari kita berikan dukungan dan semangat bersama-sama," pungkasnya. Sekadar diketahui, aksi penolakan pemakaman jenazah yang meninggal akibat covid-19 terjadi di beberapa tempat. Warga berdalih takut tertular virus dari jenazah yang dimakamkan. Bahkan, ada jenazah yang sudah dimakamkan, terpaksa digali kembali karena adanya penolakan warga.(aam/dis/kom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: