BLK Banyumas Sigap Bekali Skill, 50% Terserap Dunia Kerja

BLK Banyumas Sigap Bekali Skill, 50% Terserap Dunia Kerja

BLK BanyumasBekali keterampilan : BEKALI KETERAMPILAN : Kepala Dinakerkop dan UKM Kabupaten Banyumas, Joko Wiyono, mendampingi langsung para peserta pelatihan keterampilan berbasis kompetensi. PURWOKERTO - Penyerapan tenaga kerja menjadi salah satu fokus utama bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas era Achmad Husein dan Sadewo. Optimalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi salah satu bentuk atau langkah strategis yang bisa dikerjakan. Unit Pelaksana Teknis BLK Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil, dan Menengah Kabupaten Banyumas sedang menggelar pelatihan keterampilan berbasis kompetensi. Pelatihan tersebut diselenggarakan mulai awal minggu ini hingga 1 bulan yang akan datang. Baca juga : Banyumas Bisa Disandingkan Jogja Tersambar Petir, Belasan Bangunan Toko Terbakar "Ada 6 kelas pelatihan. Masing-masing kelas diikuti 16 peserta," ungkap Dinakerkop dan UKM Kabupaten Banyumas, Drs. Joko Wiyono, M.Si. Joko yang didampingi oleh Kepala UPT BLK, Eko Yunianto, menuturkan, pelatihan yang diberikan di awal tahun 2020 ini ada sebanyak 6 kelas. Masing-masing, pelatihan tata rias pengantin dan hantaran, menjahit pakaian dasar, menjahit garmen, teknisi telepon seluler, pengelasan SMAW posisi 3G, serta pembuatan kue dan roti. Para peserta sendiri memperoleh pelatihan, baik itu teori ataupun praktik. Ditegaskan oleh Joko, dirinya meminta agar pelatihan bersifat lebih aplikatif. Hingga saat ini, ada sebanyak 1.960 warga yang telah mengikuti program pelatihan di BLK. Diketahui, 50% diantara lulusan BLK telah terserap di dunia kerja, 20% membuka usaha mandiri, dan 30% sisanya belum melaporkan ke dinas. "Fokus kita yang pertama ialah para peserta benar-benar memiliki skill sesuai pelatihan yang mereka ikuti," tuturnya. Baca juga :

Selanjutnya, dinas juga berusaha menghubungkan peserta ke dalam dunia kerja. Tak lupa, dibekali juga kemampuan entrepreneur. Sementara itu, materi pelatihan yang disusun berdasarkan dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Di akhir pelatihan tersebut, dilakukan ujian untuk mendapatkan sertifikat keterampilan, sesuai dengan masing-masing kejuruan. (dis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: