Pantang, RS di Jateng Tanya "Dompet" Pasien

Pantang, RS di Jateng Tanya

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersalaman dengan staf di RS Margono usai memberi pengarahan PURWOKERTO- Ini perlu menjadi perhatian bagi seluruh rumah sakit yang ada di Jawa Tengah. Pasalnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melarang semua rumah sakit di Jateng menolak pasien miskin. Bahkan Ganjar mengatakan, selain tidak boleh menanyakan agama, alat kelamin dan suku, pihak rumah sakit dilarang menanyakan "dompet" pasien. "Itu berlaku untuk seluruh rumah sakit. Jangan pernah menolak pasien miskin. Karena kalau mereka ditolak itu sakit (hati). Kita titipkan jaga integritas," katanya saat pengarahan kepada jajaran direksi rumah sakit RS Prof. Margono Soekarjo Purwokerto, Selasa (21/1). https://radarbanyumas.co.id/diduga-korupsi-ratusan-juta-kades-jeruklegi-kulon-ditahan/ Jika ada warga yang tidak memiliki kartu BPJS, Ganjar memerintahkan direksi baru di RS Margono untuk membuat satu managemen yang bisa mengakomodasi mereka, agar masyarakat merasa dipermudah dan dibantu. "Selanjutnya ada cara-cara mereka yang bisa dilakukan sendiri dengan iuran, BAZNAS dan sebagainya. Untuk yang biasanya belum punya BPJS dan tidak mampu kita bantu. Kita bergotong royong," katanya. https://radarbanyumas.co.id/ini-dia-8-proyek-yang-diduga-menyimpang/ Ganjar mengatakan dalam pelayanan kesehatan, yang mesti dipegang adalah dua hal, cepat dan mudah. Untuk itu Ganjar berharap sistem rujukan yang selama ini diterapkan agar dihapus. Selain memotong rantai birokrasi, dengan pemotongan sistem itu pelayanan kesehatan dianggap bisa lebih cepat. "Rujukan itu membosankan. Sistem rujukannya mesti diubah. Yang begini-begini ini akan memotong rantai-rantai birokrasi dan penanganan kesehatan bisa cepat," kata Ganjar. (dea)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: