BRT Purwokerto Terus Tambah Halte

BRT Purwokerto Terus Tambah Halte

DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS MELINTAS : Bus Ra[id Transit (BRT) Trans Jateng melintasi halte tambahan di jalan Jenderal Soedirman, Sokaraja. Sejauh ini pihak penyedia jasa layanan BRT baru menambahkan dua halte/shelter baru, di Sokaraja dan depan Bank Mandiri Pusat, Purwokerto. Sudah Tambah Dua, Akan Tambah Tiga Halte Lagi PURWOKERTO-Halte BRT koridor Purwokerto - Purbalingga belum lama ini telah bertambah dua unit lagi. Halte tersebut berada di depan Bank Mandiri serta di depan Klenteng Sokaraja. Kasi Sarana dan Prasarana Balai Trans Jateng, Eli membenarkan adanya penambahan dua halte yang baru saja dibuat. "Dua halte tersebut baru dioperasionalkan bulan ini. Dua titik tersebut masuk dalam paket pemeliharaan koridor Purwokerto - Purbalingga," tuturnya. Menurutnya, dua halte baru tersebut hanya melengkapi halte yang sebelumnya. "Misal ada titik-titik yang belum tercover. Saat ini ada halte yang berpasangan, dan ada yang belum. Kami melengkapi yang belum itu," ujar dia. Dikatakan dia, halte yang tersedia di koridor Purwokerto-Purbalingga sebanyak 54 halte tidak termasuk dua halte baru tersebut. "Dari arah Bulupitu-Bukateja ada 19 halte, dari Bukateja - Bulupitu ada 35 halte," tuturnya. Elli menambahkan, pemeliharaan akan bertahap, dan akan menyempurnakan halte yang dinilai memenuhi syarat. "Pemeliharaan itu bertahap. Katakanlah, misal halte itu berpasangan dan penumpang juga banyak, bisa juga kita taruh halte di situ. Tapi tentu kita mengacu pada masukan masyarakat dan survei kita sebagai acuan kita menentukan titik halte," imbuhnya. Pada tahun ini, total akan menambah lima halte baru. Sehingga, kedepan, akan dimungkinkan untuk menambah tiga halte lagi. "Tahun ini ada 3 titik lagi yang masih dalam kajian titik-titik mana yang diperlukan, penempatan yang jelas di Purwokerto," katanya. Terkait masukan dari para sopir angkutan kota untuk tidak ada penambahan halte lagi, pihaknya mengatakan penambahan halte telah mendapatkan persetujuan dari awal. "Balai trans Jateng hanya eksekusi. Sebelum menentukan koridor diadakan sosialisasi, yang ikut stakeholder yang ada kaitannya dengan BRT itu. Penempatan titik halte juga sebelumnya dikaji terlebih dahulu," pungkasnya. (mhd/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: