Cek Kesehatan, Satu Sopir Konsumsi Obat Mengandung Morfin
PURWOKERTO - Sementara itu, Jajaran Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) beserta Dinas Kesehatan, Polres dan Kesbangpol Banyumas menggelar tes narkoba dan cek kesehatan bagi para awak bus (AKAP) di Pool Damri Karangklesem Purwokerto Selatan, Senin (27/5). Hasil sementara, dari 15 sampai 20 sopir yang megikuti tes, diketahui satu orang mengkonsumsi obat mengandung zat morfin. "Hasil sementara kalau dari kami mohon maaf ada satu driver yang sakit paru-paru basah sehingga harus mengkonsumsi obat. Dari pengecekan kami mengandung zat morfin," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNK Banyumas, Wicky Sri Erlangga. Wicky menambahkan, obat yang dikonsumsi terdapat penghilang rasa sakit. Untuk tindakan selanjutnya, pihaknya menyerahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas selaku ketua tim intinya. Sebab, dari sisi penggunaan zat, driver tersebut tidak layak untuk mengemudi karena kondisinya. "Pasti ada pengaruh obat terhadap kesadaran yang bersangkutan. Jadi tidak layak jalan. Mungkin ada treatment dari Dinas Kesehatan Banyumas dengan obat-obatan tertentu. Pesan kami kepada Perum Damri untuk sementara driver yang dimaksud jangan mengemudikan kendaraan dulu," sambung Wiki. Himbauan untuk tidak mengemudi bagi driver yang mengkonsumsi obat yang mengandung morfin bukan pada penyalahgunaan obat. Tetapi, pasti akan ada pengaruh obat tersebut kepada kesadaran driver dalam mengemudi. "Kita minta paling tidak jika obat harus di konsumsi rutin artinya driver tidak pernah bisa lepas dari pengaruh obat itu. Jadi kita lihat pemeriksaan kesehatan lebih dalam oleh dokter bagaimana kelanjutannya," pungkasnya. Selanjutnya, kata dia, tim akan melanjutkan pemeriksaan di Terminal Bulupitu Purwokerto, hari ini, Selasa (28/5). Targetnya 130 pengemudi bus. "Intinya bekerjasama menciptakan sarana transportasi lebaran yang aman," katanya ditemui Senin (27/5). Wiki menjelaskan, upaya ini untuk menciptakan sarana transportasi lebaran yang aman dan tidak ada penyalahgunaan narkoba. Kemudian, agar pengemudi yang menjalankan kendaraan bisa konsentrasi tidak memiliki gangguan kesehatan. Dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas sendiri ada cek gula, tekanan darah dan sebagainya. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Agus Nugroho SIP MKes mengatakan pada kesempatan kemarin, pihaknya melakukan beberapa pemeriksaan diantaranya tekanan darah, laboratorium, alkohol dan bekerjasama dengan BNNK Banyumas terkait konsumsi dengan obat-obatan tertentu. "Kita lakukan semuanya," katanya. Agus memastikan nantinya jika ada sopir bus yang tidak memenuhi syarat atau kurang memenuhi syarat karena suatu penyakit maka langsung diberikan pengobatan. Dan jika benar tidak layak akan diberikan rekomendasi sopir bus tersebut sementara tidak diizinkan mengemudikan kendaraan. "Ini untuk menjaga keselamatan penumpang khususnya dalam arus mudik lebaran tahun ini," tegas dia. Dirinya mengakui ada laporan dari BNNK Banyumas bahwa ditemukan sopir bus yang positif mengkonsumsi obat. Meskipun benar sopir yang bersangkutan mengkonsumsi obat karena sakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas tetap memberi rekomendasi tidak layak jalan jika ternyata membahayakan. "Kita mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," ungkap Agus. Sementara untuk otoritas kendaraan, semua dikembalikan kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas dan Organda. Dinas Kesehatan hanya sebatas memberikan rekomendasi terkait supir bus yang tidak layak untuk mengemudi. Salah satu sopir bus, Teguh mengaku saat ini jadwal dirinya sedang tidak mengemudi. Untuk jatah mengemudi, dirinya mengendarai bus ke Jakarta. Dia memastikan ada waktu istirahat bagi sopir karena dari Perum Damri menyediakan mess karyawan di Jakarta. "Sekarang lagi off. Yang berangkat juga banyak. Karena saya selaku cadangan jadi nunggu sampai sopir utama lelah," jawabnya. (yda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: