Delapan Orang Meninggal Dunia, Empat Bulan 1.079 Kasus DB di Banyumas
PURWOKERTO - Meski diklaim mulai mengalami penurunan, sampai Minggu (28/4) malam, kasus Demam Berdarah mencapai 1.000 kasus lebih. Baik Demam Dengue (DD), Demam Berdarah Dengue (DBD), dan Dengue Shock Syndrome (DSS). Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Arif Burhanudin mengatakan, jumlah kasus tersebut terdiri dari DD sebanyak 495 kasus untuk laki-laki dan 444 kasus untuk perempuan. DBD 60 kasus untuk laki-laki dan 52 kasus untuk perempuan, serta DSS 17 kasus untuk laki-laki dan 11 kasus perempuan. "Total kasus sementara sampai pendataan Minggu (28/4) malam sebanyak 1.079 kasus," katanya melalui petugas pendataan, Selamat Riadi ketika ditemui Senin (29/4). Selamat menjelaskan, untuk data total kasus masih akan terus berubah karena data dari rumah sakit masih terus masuk dan belum semuanya terekap. Hanya jika dilihat dari grafik data kasus dari kategori DBD dan DSS mulai minggu pertama sampai minggu ke-18 saat ini menunjukkan adanya tanda-tanda penurunan. "Data yang benar-benar dilihat dari provinsi untuk DBD dan DSS," terang dia. Lebih lanjut dikatakan, untuk pasien DBD meninggal dunia terdata sebanyak delapan orang. Mereka merupakan warga Karangklesem Purwokerto Selatan, Pangadegan Wangon, Berkoh Purwokerto Selatan, Karangpucung Purwokerto Selatan, Tanjung Purwokerto Selatan, Bancarkembar Purwokerto Utara, Kranji Purwokerto Timur, dan Wiradadi Sokaraja. Pasien Demam Berdarah dirawat di Rumah Sakit Margono Soekardjo, Siaga Medika, Dadi Keluarga dan DKT Wijayakusuma, dengan rentang usia delapan bulan sampai 23 tahun. "Waktu pasien meninggal dunia ada pada minggu keenam sampai minggu ke-15," terang dia. Dengan jumlah kasus tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas masih terus melakukan fogging. Selama April, fogging dilakukan di Kelurahan Arca Purwokerto Timur pada 12 dan 18 April. Kelurahan Kranji Purwokerto Timur pada 16 dan 23 April. Desa Wiradadi Sokaraja pada 20 dan 27 April. Desa Kedunguter Banyumas pada 22 dan 29 April serta Desa Tunjung Jatilawang pada 24 April dan 2 Mei. "Meski rutin tetapi sudah tidak setiap hari fogging. Kalau dulu Minggu pun fogging tetap bisa jalan," ujar Selamat. (yda/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: