903 Calon Jamaah Haji Berisiko Tinggi

903 Calon Jamaah Haji Berisiko Tinggi

GRAFIS PURWOKERTO- Sedikitnya, 78 persen calon jamaah haji kabupaten Banyumas pada tahun 2019 menyandang predikat risiko tinggi (risti). Padahal, secara keseluruhan, jumlah calon jamaah haji 2019 sebanyak 1.158 orang. Dengan demikian, jumlah calon jamaah haji yang memiliki risiko tinggi sebanyak 903 orang. Sedangkan untuk kategori non risti sebanyak 22 persen. Data di Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyumas, dalam tiga tahun terakhir dari 2017 hingga 2019 jamaah dengan predikat risti terus meningkat. "Tahun kemarin untuk jamaah risti ada 70 persen. Mayoritas jamaah risti mempunyai riwayat Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti darah tinggi, diabetes melitus, kolestrol, hingga jantung. Penyakit jenis ini yang paling kerap di jumpai pada jamaah risti," kata Arif Sugiono, Kasi Surveilans Imunisasi dan KB Dinas Kesehatan kabupaten Banyumas. Dikatakan Arif, peningkatan jamaah risti dialami oleh seluruh daerah. Jamaah risti sendiri dibagi menjadi dua kategori, yang pertama jamaah yang berusia di atas 60 tahun dan jamaah haji dengan penyakit. "Kalau yang kurang dari 60 tahun dengan penyakit itu ada 46 persen. Justru yang diatas 60 tahun dengan penyakit persentasenya sedikit yaitu 23 persen dari jumlah haji tahun ini," imbuhnya. Dia menambahkan masa tunggu yang semakin lama menjadi pemicu utama kenaikan Risti. Pola hidup dan aktifitas sehari-hari yang kurang seimbang juga berpengaruh terhadap peningkatan jamaah Risti kali ini. "Tahun 2017 jamaah Risti sekitar 60% sedangkan 2018 itu 70%. Kami berharap angka Risti tahun ini dapat diturunkan sebelum mereka berangkat haji," katanya. Selanjutnya risti dapat diturunkan dengan beberapa cara. Pendampingan, edukasi, dan pemberian obat adalah opsi untuk menekan angka Risti. Disamping itu pihaknya juga akan memaksimalkan pemeriksaan jamaah haji. Pemeriksaan dilakukan dua tahun menjelang keberangkatan dan 3 bulan sebelum waktu berangkat ke tanah suci. "Target kami risti dapat turun setidaknya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah risti tahun lalu. Kami juga terus melakukan pembinaan terhadap jamaah," ucapnya. Risti , sebut dia, memang menjadi salah satu momok bagi jamaah haji. Berkaca dari jamaah haji 2018 semua yang berpulang adalah yang berpredikat risti. "Tahun kemarin semua yang meninggal adalah jamaah dengan Risti," pungkasnya. (aam).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: