DLH Kesulitan Temukan Bibit Beringin Alun-Alun
Lokasi alun alun yang tidak ditanami beringin. KEMUNING/RADARMAS PURWOKERTO - Sekitar satu tahun lalu, yaitu di 2018 salah satu pohon beringin di Alun-Alun Purwokerto tumbang. Namun hingga Minggu (17/3) kemarin Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas belum melakukan penggantian pohon baru. Kepala Bidang Pertamanan DLH Kabupaten Banyumas Widodo Sugiri mengaku kesulitan menentukan waktu pasti penanaman. Karena untuk mencari bibit beringin pengganti DLH sulit menemukan yang cocok. "Tapi kita usahakan penanaman tahun ini," katanya. Widodo menjelaskan, saat ini pihaknya sedang mencari dan memilih pohon yang bisa tumbuh dengan baik. Dalam meenentukan pohon beringin, ukuran menjadi salah satu kendala lamanya pemilihan. Ia mengatakan, jika pohon terlalu besar ataupun terlalu kecil akan sulit untuk ditanam. "Kalau terlalu kecil bisa mati terendam air, apalagi musim hujan. Tapi kalau terlalu besar juga sulit menanamnya," tambah Widodo Sugiri. Ia mengungkapkan, DLH sebelumnya sempat menananm pohon baru. Namun karena terlalu kecil pohon tersebut mati. Karena posisi pot saat ini tinggi, ia menuturkan, nantinya harus digali cukup dalam untuk menanam. Jika tidak akarnya bisa tumbuh di pot. Sehingga pohon bisa tumbang kembali. Otomatis, lanjut dia, DLH mencari bibit yang besar. Hal ini agar pada saat ditanam akar pohon tumbuh dengan baik. Menurutnya ketinggian pohon yang pas sekitar empat meter. "Kalau lingkarnya nanti kita pilih terbaik," ujarnya. Dalam pencarian bibit, Widodo mengungkapkan, pihaknya sudah mencari cukup jauh. Ada beberapa pohon yang ditemukan petugas. Diantaranya pohon di Kecamatan Wangon. Pihaknya akan mengecek pohon tersebut apakah sesuai atau tidak. Selain itu di beberapa titik di kota Purwokerto juga ada pohon beringin yang ditawarkan untuk ditanam di Alun-alun. Salah satunya pohon di Bantarsoka. "Tapi kita cek dulu, karena rata-rata (pohon beringin yang ditawarkan) sudah terlalu besar," jelasnya. Untuk penggantian pohon beringin Alun-Alun, DLH menggunakan anggran penambahan pohon anyoman. Di tahun 2019, penambahan pohon anyoman dianggarkan Rp. 50 juta. "Tapi ini untuk penambahan di seluruh Kabupaten, bukan hanya untuk pohon Alun-Alun saja," pungkasnya. (ing)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: