Makin Liar, Truk Buang Sampah di Eks TPA

Makin Liar, Truk Buang Sampah di Eks TPA

Terjadi di Eks TPA Gunung Tugel PURWOKERTO-Pemasalahan sampah terus bermunculan. Bahkan makin krusial. Terbaru, Radar Banyumas melihat secara langsung bekas TPA Gunung Tugel dipakai untuk membuang sampah dari sebuah truk berplat hitam. Padahal TPA tersebut sudah tidak berfungsi lagi seiring dengan munculnya pengelolaan sampah yang dilakukan Pemkab pada 2 Januari 2019. Saat Radar Banyumas mendekat ke aktivitas pembongkaran sampah dari truk pada hari Selasa, (22/1), para pekerja langsung melarang wartawan koran ini mengambil foto. Terlihat puluhan plastik hitam yang diturunkan. Selain itu ada sekitar 4-5 orang termasuk supir. Dikonfirmasi hal ini, Ketua KSM Randu Makmur Wahidin yang juga pengelola Hanggar/TPST 3R TPST Patikraja atau biasa disebut Gunung Tugel mengaku tidak sempat melihat saat truk membuang sampah di ex TPA. "Kalau di luar hanggar, itu di luar pantauan kami," katanya. Ia menyayangkan adanya oknum yang masih membuang sampah di lokasi tersebut. Menurutnya, sangat banyak dampak dari pembuangan sampah di Ex TPA Gunung Tugel, bagi hanggar. Diantaranya, berimbas pada pekerja pemilah sampah di hanggar. "Sampah tambah liar, pekerja yang juga berasal dari daerah tersebut pasti terganggu. semakin bau, dan sebagainya," jelas Wahidin. Ia mengungkapkan, sebenarnya pihaknya telah mengusulkan agar ex TPA ditutup dengan pagar dan sejenisnya. "Tapi sampai saat ini bagaimana kita belum tahu bagaimana kelanjutannya," tutupnya. Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas Ngadimin saat ditemui di kantornya Jum'at (25/1) mengatakan, pembuangan sampah diduga dilakukan pihak swasta. Hal itu diluar pengetahuan DLH. "Saya baru tahu, kalau saya lihat (saat truk membuang) pasti saya larang," ujarnya. Melihat kondisi sampah yang sudah rapih di dalam polibag, Ngadimin menduga sampah tersebut berasar dari perusahaan besar. Dengan adanya truk yang membuang sampah di ex TPA ini, Ngadimin memastikan pihaknya akan menutup wilayah tersebut. "Kita nanti kasih tulisan-tulisan larangan," tegasnya. Ia menjelaskan, saat ini konsep pengelolaan sampah adalah diambil oleh DLH dari KSM, kemudian dimasukan ke hanggar. Di hanggar sampah-sampah kemudian dipilah untuk mengurangi jumlahnya. Baru kemudian sampah dibuang ke TPA yang ada. (ing/aam/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: