Netizen dan Difabel Ikutan Jadi Relasi

Netizen dan Difabel Ikutan Jadi Relasi

PURWOKERTO - Hari kedua seleksi wawancara calon Relawan Demokrasi (Relasi), Kamis (17/1) kemarin, terlihat penyandang disabilitas yang turut menjadi calon Relasi. Tak hanya itu, pegiat media sosial atau netizen juga tak kalah antusias untuk menjadi Relasi. Salah satu calon Relasi penyandang disabilitas Sridiastuti mengaku motivasinya ikut serta dalam seleksi Relasi yakni untuk berperan serta menyebar informasi tentang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 ke penyandang disabilitas lainnya. "Kan banyak penyandang disabilitas di pelosok-pelosok yang tidak tahu cara mencoblos. Saya ingin mereka bisa memilih dengan baik," katanya. Selain itu, kata dia, pemilih penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda harus tahu akses di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Ia juga akan mensurvei TPS, untuk memastikan kesesuaian lokasi dengan difabel. Misalnya lebar akses jalan untuk difabel dengan kursi roda. "Dan harus rata. Tidak boleh ada yang bergelombang ataupun berbatu, karena berbahaya," jelasnya. Jika ditemukan hal yang kurang sesuai, saat ia jadi Relasi nanti ia akan menyampaikan kepada penyelenggara. "Saya sebelumnya juga pernah jadi Relasi," ungkap Sri. Dalam pendaftaran Relasi Pemilu 2019, calon yang mendaftar basis Pemilih Disabilitas hanya ada enam orang. Dalam wawancara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas juga menyeleksi netizen. Komisioner KPU kabupaten Banyumas Hanan Wiyoko mengatakan dalam menyeleksi pegiat media sosial, pihaknya mempertimbangkan jumlah followers di sosmed. "Semakin banyak semakin baik. Minimal 2.000 followers, baik facebook, twitter, instagram," katanya. Warganet ini hanya akan sosialisasi melalui medsos yang dimilikinya. Jadi, kata dia, Relasi basis warganet ini tidak akan turun ke lapangan melakukan sosialisasi secara langsung. Soaialiasai yang dilakukan warganet ini misalnya melalui status yang di update, membuat meme terkait Pemilu 2019 yang disebar di medsos. Ia mengungkapkan, dari 12 warganet yang mendaftar relasi, ada yang memiliki followers mencapai 10.000 orang. Bahkan ada aalah satu calon relasi yang memiliki banyak akun medsos. Dimana setiap akun memiliki ribuan followers. Hanan menjelaskan, setelah diumumkan 55 Relasi terpilih, KPU akan melakukan bimbingan tekhnis sekaligus pelantikan. "Pelantikannya dilakukan 21 Januari," katanya. Tidak sampai disitu, KPU juga menyeleksi calon relasi dari basis keagamaan. Salah satu calon Relasi basis keagamaan Kong Hu Chu, Budi mengatakan, alasannya ikut menjadi relasi karena ingin meningkatkan partisipasi masyarakat Kong Hu Chu. "Memang selama ini sudah aktif, tapi ingin lebih ditingkatkan," katanya. (ing) Selain itu, ia juga ingin memastikan tak ada kampanye di tempat ibadah. Dalam hal ini klenteng. Ia mengungkapkan, dalam Pemilu sebelumnya, ada calon yang melakukan kegiatan dengan unsur kampanye di klenteng. Yaitu dengan membagikan bahan kampanye. Dengan menjadi relasi ia berharap tidak ada lagi kejadian kampanye di Klenteng. (ing)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: