Kejar Potensi Wisata Malam Baturraden

Kejar Potensi Wisata Malam Baturraden

Area Lokawisata MAsih Terbentur Regulasi Kerlap-kerlip lampu kota terlihat jelas dari depan Lokawisata Baturraden. Di tempat yang berhawa dingin itu, puluhan pemuda duduk bersila di depan Pesawat Terbang yang terparkir sebagai salah satu destinasi di dalam Lokawisata. Mereka yang duduk santai didominasi para pemuda yang ingin menghabiskan malam sambil bersantai. Sesekali, mereka menyeruput kopi dan kemudian mencocol mendoan yang telah dipesannya. "Di sini tenang. Apalagi ada mendoan kriuk yang bisa dipesan dari warung-warung terminal depan Lokawisata," kata Aji, salah satu warga Kalibagor yang menikmati malam di Baturraden. Ya, Aji menajdi salah satu pemuda diantara pemuda lain yang sedang bersantai. Dia memang memesan mendoan kriuk, sebagai panganan khas yang dihidangkan di deretan warung di dalam terminal Baturraden. Di deretan itu, puluhan penjual mendoan kriuk sebagai makan khas pun dengan cekatan menyajikan. Pengunjung ada yang bergeser ke depan Lokawisata dengan lesehan tikar, atau, ada pula yang bersantai langsung di depan warung di meja yang disediakan. "Harapannya, agar area kosong di depan Lokawisata ke sisi selatan di isi dengan kursi dan meja yang stylish. Saya kira akan tambah ramai. Semoga ya," tambah Anggit malam itu. Anggit yang datang mengaku terbius dan syahdu dengan suasana yang dingin ditambah dengan lampu kota yang sedikit kelihatan. Apalagi, kata dia, harga tidak terlalu menguras kantong. "Kalau ada teman dari luar kota selalu diajak kesini," kata dia. Apalagi, kata dia, kalau saja Lokawisata Baturraden mampu menghadirkan wisata malam. Dikatakan dia, tak perlu luas dalam mengakomodasi pengunjung. Namun lebih pada menjual suasana yang santai dan khas. "Harusnya mampu. Tak perlu dibuka semua. Area terbatas. Namun bisa dan asyik untuk menikmati malam di Baturraden," tambahnya. Sayang, pengelolaan wisata pada pada malam hari di Baturraden masih belum ada. Hal tersebut dikarenakan terbentur dengan regulasi terkait jam operasional. Kabid Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Saptono Supriyanto menerangkan, saat ini jam operasional di Loka Wisata Baturraden dimulai dari pukul 07.00 hingga 16.00 WIB. Dengan demikian tidak dapat dimanfaatkan untuk wisata malam. “Kita lihat ke depan apakah akan ada perubahan Perda terkait jam operasional. Jika ada, mungkin bisa ditata wisata malam,” jelasnya. Saptono mengungkapkan, pihaknya juga ingin memanfaatkan potensi sumber daya pariwisata yang ada di Baturraden termasuk tambahan daya tarik wisata malam. “Tujuannya tetap untuk menarik wisatawan,” ungkap ia. Saptono mengungkapkan, selama ini sebenarnya sudah banyak investor yg penawaran masuk untuk wisata malam seperti salah satunya lighting forest. “Hanya saja kami belum bisa mengakomodir. Mudah-mudahan ke depannya bisa,” ungkapnya. Dikarenakan belum adanya fasilitas wisata malam di Loka Wisata Baturraden, Saptono menerangkan, penerapan wisata malam lebih diarahkan kepada Taman Rekreasi Andhang Pangrenan dan Balaikemambang. “Kalau yang sifatnya hiburan malam lebih diarahkan ke Andhang ya karena di Balaikemambang kan tidak ada fasilitas hiburan malam,” terangnya. Sedangkan untuk perhelatan acara-acara malam di sekitaran Loka Wisata Baturraden biasanya dilakukan di Bukit Bintang. Saptono menuturkan, itu pun sifatnya insidentil. “Hanya untuk perayaan tahun baru misalnya. Dan itu di luar UPT LokaWisata Baturraden. Butuh perizinannya,” tuturnya. Saptono menjelaskan, jika nantinya Lokawisata Baturraden dibuka hingga malam juga harus mempertimbangkan risikonya. Sebab area di sana sangatlah luas. “Kita juga harus mempertimbangkan keamanannya, terlebih lagi malam,” jelas ia. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan jika membuka wisata malam di Lokawisata Baturraden. Saptono menyebutkan, yaitu dengan menambahkan fasilitas yang berhubungan dengan keamanan, kenyamanan, hingga keselamatan. (lin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: