Belasan Warga Kedungbanteng Mengungsi

Belasan Warga Kedungbanteng Mengungsi

Khawatir Longsor Susulan PURWOKERTO- Sebanyak 15 jiwa mengungsi lantaran waswas menjadi korban tanah longsor. Mereka adalah warga Kalisalak dan Baseh, Kedungbanteng. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Prasetyo Budi Widodo warga yang mengungsi sementara dipindahkan ke rumah kerabatnya. Kondisi di Windusari, Kalisalak, menurutnya seperti tapal kuda, tapi kecil. Sehingga kemungkinan longsorannya satu jalur. Sedangkan yang di Buaran, Baseh ada mata air yang keluar dari pondasi rumah. "Mereka yang mengungsi cemas dengan kondisi tanah di sekitar rumah. Karena cuaca hujan lebat yang mengguyur mengakibatkan tanah di lokasi tersebut mengalami pergerakan," ujarnya. Prasetyo merinci, 15 jiwa yang mengungsi, berasal dari empat rumah warga. Tiga rumah di Grumbul Windusari, Kalisalak dan satu rumah di Grumbul Buaran, Baseh. Kusnanto (57) warga RT 4 RW 3 Windusari, Kalisalak mengaku, seluruh keluarganya telah disungsikan ke rumah kerabat. Pasalnya, rumah yang ia tinggali banyak muncul retakan yang sewaktu-waktu dapat membahayakan penghuni. "Sejak kejadian kemarin, keluarga ngungsi di tempat saudara, ada sembilan jiwa termasuk saya. Kalau siang istri beraktifitas di rumah, malamnya ke rumah saudara, saya tetap jaga rumah, yang penting anak-anak dan cucu sudah aman," sebut dia. Semenjak muncul pergerakan tanah Selasa (4/12) lalu, dia selalu waswas. Terlebih, saat hujan lebat mengguyur. Tapi, dia masih enggan meninggalkan rumah. Sebab, barang berharga miliknya masih ada di dalam rumah. "Kalau rumah-rumah yang lain sudah dikosongkan semua. Untuk sementara saya bertahan dulu, sambil melihat perkembangan beberapa hari ke depan, walaupun ketika hujan tidak tenang rasanya," ungkap dia. Untuk memantau situasi pergerakan tanah, warga menggelar ronda. Hal itu dilakukan, agar jika ada pergerakan tanah yang dapat membahayakan warga, segera dilakukan antisipasi ataupun evakuasi. "Setiap malam pemuda ronda di posko sini, kalau hujan saya keluar rumah," tutur dia. Samsuri (54), warga Grumbul Buaran, RT 4 RW VI, Desa Baseh, mengatakan telah mengosongkan rumahnya. Ia bersama anggota keluarganya yang lain memilih mengungsi di tempat saudara yang tidak jauh dari rumahnya. "Kalau kondisinya masih seperti ini, belum berani kembali ke rumah," imbuh dia. Diketahui, tanah longsor terjadi di wilayah Kedungbanteng Selasa lalu. Bahkan, sejumlah ruas jalan juga sempat terputus akibat tertutup longsoran tanah. Akses jalan penghubung jalan Desa Baseh-Kalisalak, kemarin berhasil dibuka kembali berkat penanganan petuas. Material longsor disingkirkan menggunakan alat berat. Sedangkan akses jalan Baseh-Grumbul Semaya, Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas sudah bisa dilalui sehari sebelumnya. (mif)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: