Tangkal Hoax, Gandeng Netizen

Tangkal Hoax, Gandeng Netizen

PURWOKERTO- Saat ini banyak masyarakat yang aktif di berbagai media sosial. Dengan banyaknya media sosial, ada potensi muncul berita hoax terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Untuk mencegah munculnya hoax di medsos, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas menggandeng netizen atau pegiat media sosial. Melalui Kursus Kepemiluan yang dilaksanakan di aula kantor KPU Banyumas Kamis (29/11), KPU meminta pegiat medsos bersama KPU menangkal hoax. "Salah satu peran penting pegiat medsos adalah menangkal hoax," ujar Komisioner KPU Banyumas Yasum Surya Mentari saat ditemui seusai kurusus. Dan saat ini, kata dia, KPU konsen memerangi hoax. Terlebih berita hoax saat ini sangat destruktif ataupun membodohi masyarakat pemilih. Harapannya, admin medsos ini menjadi salah satu solusi untuk mencerdaskan pemilih. Sehingga pemilih dapat memerangi hoax atau minimal dapat memilih mana berita hoax dan mana berita yang dapat dipertanggungjawabkan. "Karena dengan berita hoax pemilih mendapat referensi indormasi yang sesat dan tidak berdasar," katanya. Akibatnya proses penentuan pilihan menjadi sia-sia serta tidak efektif. Dengan take line-nya KPU "Pemilih berdaulat negara kuat" salah satunya kemerdekaan pemilih. Tetapi, kata dia, tentu saja dengan referensi yang baik, sempurna, dan tidak terpengaruh hoax. "Diharapkan pegiat sosial yang mengikuti kursus ini turut menjadi agen KPU untuk mensosialisasikan Pemilu ke grupnya (di medsos)," ujarnya. Ia mengatakan, KPU menyadari medsos memiliki dampak yang besar. Terutama di kalangan milenial. Tindak lanjut dari kursus ini, pegiat sosial yang hadir harus memposting kegiatan kursus di komunitas medsosnya. Surya juga mengatakan, rencananya KPU akan mengadakan reuni peserta kursus. Ia menjelaskan, usulan dari pegiat sosial, kegiatan dalam reuni salah satunya deklarasi anti hoax di medsos. "Nanti kita rencanakan lebih matang, dan sesuaikan dengan anggaran di KPU,semoga kami bisa suport itu," jelasnya. Kegiatan kursus kepemiluan ini merupakan rangkaian kursus kepemiluan tahap pertama. KPU mengundang pegiat sosial dari instagram, facebook, dan medsos lainnya. "Kurang lebih ada 20 pegiat medsos," pungkasnya. Wakil Dekan Falkultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsiversitas Jendral Soedirman Purwokerto Ahmad Sabiq, yang hadir sebagai narasumber dalam kursus menjelaskan, kursus ini terobosan yang baik yang dilakukan KPU Banyumas. "Dan terlebih mengundang pegiat media sosial," katanya. Menurutnya, medsos dapat digunakan untuk pendidikan politik. "Jadi bisa saling membantu antara KPU dan masyarakat," tutupnya. (ing)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: