GMBI Ancam Turunkan Masa Lebih Banyak

GMBI Ancam Turunkan Masa Lebih Banyak

PROTES : Ratusan massa LSM GNBI dari berbagai kabupaten, datangi kantor PT KAI DAOP 5, Purwokerto di jalan Jendral Soedirman (21/11). DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS PURWOKERTO- Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) meminta PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daop V Purwokerto membongkar tembok di stasiun Kroya. Sebelumnya, ratusan massa GMBI mendatangi PT KAI Daop 5 Purwokerto untuk menyampaikan hal tersebut, Rabu (21/11). Ketua Distrik Kabupaten Banyumas LSM GMBI, Abdul Hakim menegaskan, jika PT KAI Daop 5 Purwokerto tidak membongkar juga, pihaknya akan menurunkan masa lebih banyak. "GMBI akan demo lagi dengan masa yang lebih banyak, bukan hanya korwil, tapi GMBI se-Provinsi Jawa Tengah," ujarnya saat dihubungi Radar Banyumas Kamis (22/11) kemarin. Dia mengatakan, pembangunan tembok dilakukan oleh KAI tanpa adanya izin. Padahal dalam mendirikan bangunan termasuk tembok, pendiri harus mengurus perizinan dan mensosialisasikannya terlebih dahulu. "Tapi kalau KAI, baru mau mengurus IMB. Padahal bangunan sudah berdiri," tegasnya. Dalam tuntutan tersebut ini, Hakim mengatakan, pihaknya berpikir secara normatif sesuai aturan. Meski GMBI telah berkomunikasi dengan pihak KAI, katanya, tetapi KAI tidak memberikan jawaban yang pasti. Hakim mengatakan, pihaknya hanya diminta untuk menunggu jawaban KAI selanjutnya. "Tolonglah KAI itu BUMN, jangan seenaknya sendiri," ujarnya. Dia menjelaskan, GMBI meminta tembok dibongkar karena menganggu lalu lintas. Di lokasi tersebut sering terjadi kemacetan dan kecelakaan lalulintas. "Kita sebagai LSM GMBI perduli lingkungan. khususnya masyarakat bawah," ujarnya. Sementara itu, Manager Humas PT.KAI Daop 5 Purwokerto Supriyanto saat dihubungi Radar Banyumas mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Cilacap untuk menangani masalah ini. Sedangkan akan membongkar atau tidaknya, pihak KAI belum memberikan keterangan. (ing)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: