Balon Raksasa di Desa Rempoah Meledak, Tiga Operator Luka Bakar
OLAH TKP: Unit INAFIS Kepolisian Resor Banyumas melakukan olah TKP. Polisi mencari barang bukti penyebab ledakan balon udara wisata milik ASA Sedesa yang akan dipacking, di komplek parkir barat obyek wisata The Village, Rempoah, Baturraden (7/11). (Dimas Prabowo/Radar Banyumas) Di Depan Wisata The Village PURWOKERTO- Balon udara berukuran raksasa di spot selfie di kawasan wisata Desa Rempoah, Baturraden meledak dan terbakar, Rabu (7/11) kemarin siang. Ledakan balon udara, yang terletak di depan wisata The Village ini, melukai tiga orang operator. Kepala Desa Rempoah Sugeng Pujiharto (59) menuturkan, ledakan terjadi sekira pukul 13.00. Suara ledakan terdengar keras hingga radius 200 meter. "Ada tiga korban yang tergeletak. Dua di sebelah timur balon dan satunya di sebelah utara. Ketiganya mengalami luka bakar. Yang paling parah yang di utara balon," ujar dia. Mendengar ledakan keras, dia dan warga langsung ke lokasi kejadian. Ketiga korban yang tergeletak dilarikan ke RST Wijayakusuma dan RSUD Margono. "Yang paling parah yang di RSUD Margono. Dua yang di RST Wijayakusuma," sebut dia. Menurutnya, wahana spot selfie tersebut menempati tanah milik Desa Rempoah yang disewa oleh ke The Village. Dari semula untuk tempat parkir pengunjung The Village, lahan tersebut disewakan lagi ke pengelola wahana balon udara. "Katanya kontrak The Village ke pengelola balon udara sudah habis. Ini juga sudah tidak melayani pengunjung. Hari ini (kemarin,red) sedang diberesi. Perlengkapan semuanya mau diambil termasuk menurunkan balon," jelas dia. Sementara itu, salah satu korban Didi Kusbiantoro (18) warga Kemutug Lor, Baturraden menyebutkan, dia sebenarnya adalah karyawan The Village. Bersama Slamet Setiawan (20) warga Purwareja Klampok, Banjarnegara dia dan rekan kerjanya itu diminta membantu operator menurunkan balon udara. "Diminta operator balon udara, namanya Pak Bambang, pengelolanya dari Asa Sedesa. Cuma diminta bantu saja, sukarela. Karena The Village lagi sepi ya saya mau saja," tutur dia. Proses penurunan balon udara, lanjut Didi, dimulai sekira pukul 12.30. Dia dan Slamet diberi tugas menyedot isi gas balon udara menggunakan blower. "Sudah satu jam proses ngempesin balon. Isi balon disedot pakai blower. Tiba-tiba duaarr meledak," ungkap dia. Didi mengaku, ledakan itu membuatnya terpental tiga meter lebih. Sementara Slamet masih sempat berlari kendati tetap terkena ledakan dan api dari balon yang terbakar. "Lagi nyedot gas di balon pakai blower, nah blowernya itu mengarah ke stop kontak. Kemungkinan stop kontak ada kabel yang terkelupas sehingga memicu percikan api dan kemudian meledak," terang Didi di ruang IGD RST Wijayakusuma. Slamet menimpali, dia sempat berlari beberapa langkah sebelum akhirnya terjatuh dan tertimpa balon yang terbakar. Sementara satu orang lagi terkena balon yang terbakar. "Pak Bambang yang paling parah. Dia hampir 90 persen kena luka bakar. Dia dibawa ke RSUD Margono," timpalnya. Menurut Slamet, untuk menjaga balon tetap rendah, dia menggunakan tabung nitrogen sebagai pemberat di bagian keranjang balon udara. Namun, tabung gas tersebut masih berisi gas. "Tabung gas hanya untuk pemberat biar balonnya tidak naik. Masih isi setengah. Tadi ikut terpental juga sekira 50 meter," sebut dia. Akibat kejadian ini, korban Didi mengalami luka bakar di bagian kaki kanan dan kedua tangannya. Sedangkan Slamet mengalami luka bakar di leher bagian belakang, tangan kanan dan telapak kaki kanan. Sementara itu, Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun SIK melalui Kapolsek Baturraden AKP Mugiono mengatakan, penyebab pasti peristiwa ledakan tersebut sedang diselidiki. Polisi masih mengecek jenis gas yang digunakan balon udara tersebut. "Belum bisa kami pastikan, masih kami selidiki. Tim Labfor juga sedang meneliti. Yang dipakai gas Nitrogen atau Helium," tegas dia singkat. Pantauan Radarmas, polisi memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian. Sebelum disewa untuk wahana balon udara dua bulan lalu, area tersebut dipakai untuk parkir kendaraan pengunjung The Village. Petugas yang datang ke lokasi diantaranya dari Polsek Baturraden, Tim Inafis Polres Banyumas. Bahkan, Kasatreskrim AKP Bayu Puji Hariyanto pun turun langsung ke lokasi memimpin olah TKP. Proses olah TKP berakhir sekira pukul 16.00. Petugas nampak membawa tiga kantong plastik transparan sebagai barang bukti, juga satu kantong kertas cokelat berisi barang bukti. Selain itu, polisi juga membawa tabung gas dengan tinggi sekira dua meter. Keranjang balon udara juga diamankan petugas berikut sisa balon yang terbakar. Di lokasi kejadian nampak bercak putih diduga sisa semburan gas. Bercak putih itu berserakan membentuk lingkaran. (mif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: