25 Orang Peserta Pemilu Diproses Hukum

25 Orang Peserta Pemilu Diproses Hukum

PURWOKERTO-Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Jawa Tengah mendorong masyarakat Banyumas untuk terlibat dalam proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Apalagi, terkait dengan money politic. Dari data di Bawaslu Jateng, sejak 2013 sampai 2018 setidaknya ada 25 orang peserta pemilu diproses hukum karena tindak pidana pemilu. "Terakhir di Temanggung terkait politik uang, yang bersangkutan hingga dipenjara satu tahun," kata Komisioner Bawaslu Jateng Rofiundin, dalam acara Rakor dengan Mitra Kerja dalam Pemilu 2019. Karenanya, pihaknya pun terus menggandeng berbagai elemen masyarakat, mulai dari media, organisasi keagamaan, organisasi masyarakat, dan mahasiswa. Tentunya terus menyampaikan berbagai hal terutama terkait pengawasan. Pemilu adalah momentum yang dapat membuka ruang partisipasi rakyat dalam politik dan pemerintahan. Pemilu juga memperbesar harapan untuk mendapatkan figur pemimpin yang aspiratif, kompeten, dan legitimate. Oleh sebab itu peran serta masyarakat dalam Pemilu sangat penting. Ia mengatakan, ada tiga hal syarat peserta Pemilu. "Ada tiga 'tas' yang harus dimiliki peserta pemilu, yaitu elektabilitas, popularitas, dan isi tas (biaya)," ujarnya. Rofi menjelaskan, ada beberapa cara masyarakat terlibat dalam kegiatan Pemilu. Antara lain, kata dia, dengan ikut melakukan sosialisasi tentang aturan-aturan pemilu, memantau pelaksanaan pemilu agar berlangsung sesuai dengan aturan, ataupun melakukan kajian terhadap persoalan-persoalan kepemiluan. Bukan hanya itu, masyarakat juga dapat turut mencegah terjadinya pelanggaran pemilu sesuai dengan peran sosialnya masing-masing. Komisioner Bawaslu Kabupaten Banyumas Asep Henry Habibulloh mengatakan, acara yang diselenggarakan oleh Bawaslu Provinsi Jawa Tengah di Purwokerto untuk menjalin silaturrahmi antar penyelenggara, mensinergikan steak holder dalam pengawasan partisipatif. Karena dalam pengawasan, lanjut Asep, terlalu berat jika Bawaslu bekerja sendirian. Denagan terlibatnya unsur masyarakat ini, kata dia, pengawasan Pemilu akan lebih maksimal. "Pileg besok ini tantangannya jauh lebih besar, dinamikanya juga lebih kompleks dari Pilkada 2018," tuturnya. Atas dasar itulah bawaslu menggandeng steakholder, melalui kurang lebih 40 steakholder yang hadir dalam acara tersebut. (ing)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: