Dapodik Siswa Tidak Sinkron Saat Pendaftaran

Dapodik Siswa Tidak Sinkron Saat Pendaftaran

Pilih Daftar Langsung Ketimbang Online PURWOKERTO-Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA dimulai kemarin (2/7). Peserta pendaftaran pun membuludak. Banyak siswa dan orang tua memilih mendaftar langsung dari pada mendaftar lewat online. Sementara itu, pantauan Radar Banyumas, sempat terjadi kendala saat pendaftaran di SMA N 1 Purwokerto. Beberapa orang tua yang anaknya lulusan dari SMP Negeri 2 Purwokerto mengalami kesulitan lantaran data di Dapodik berbeda saat melakukan pendaftaran di SMA Negeri 1 Purwokerto, Senin (2/7) kemarin. Salah satu orang tua siswa lulusan SMP Negeri 2 Purwokerto yang namanya enggan dikorankan mengatakan, kesalahan terletak pada tempat tanggal lahir. DAFTAR : Sejumlah siswa dan orang tua saat melihat data dari panitia penerimaan siswa baru di SMA N 5 Purwokerto. Diketahui, sejumlah data siswa sempat terjadi perbedaan dengan data dapodik dari pemerintah pusat. (DIMAS PRABOWO/RADARMAS) "Jadi saat data diinput, tempat tanggal lahir tidak sinkron dengan dapodik, sehingga kami disuruh mengkonfirmasi ke SMP Negeri 2 Purwokerto," katanya. Menurutnya tidak hanya anaknya saja yang mengalami kesalahan data ini. Ada beberapa siswa lain lulusan SMP 2 Purwokerto yang mengalami hal yang sama. "Tadi sekitar ada empat orang," kata orang tua siswa tersebut. Menanggapi hal tersebut, pihak SMP N 2 Purwokerto memberikan solusi dengan memberikan surat keterangan terhadap siswa yang mengalami kesalahan data. Salah satu Staff SMP N 2 Purwokerto, Ihwan Nugroho mengatakan kesalahan kemungkinan terjadi di pusat. Pasalnya, sebelumnya pihaknya sudah menginput data terbaru ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Namun saat pendaftaran di SMA, data tersebut tidak sesuai. "Ada empat orang yang sudah mengadu, kesalahan ada pada tempat tanggal lahir, sampai jenis kelamin juga ada. Sebenarnya kami sudah menginput data siswa ke Dapodik dengan data terbaru, kemungkinan kesalahan dari pusat, kami juga kurang tahu," katanya. Permasalahan ini kemudian diberi jalan keluar dengan memberikan surat keterangan. "Jadi kami beri surat keterangan untuk memberitahukan jika anak yang akan mendaftar SMA itu sesuai. Surat Keterangan ini juga dibubuhi tanda tangan kepala sekolah dan stempel sekolah," pungkasnya. Sementara itu, pendaftaran di SMA Negeri 5 Purwokerto, berlangsung lancar. Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Purwokerto, Tugiyono mengatkaan peserta kebanyakan lebih memilih mendaftar langsung daripada harus mendaftar secara online pada Minggu (1/7) lalu. "Kebanyakan mereka daftar langsung dengan alasan lebih mantep karena mendapatkan penjelasan langsung mengenai mekanisme pendaftaran dari panitia," katanya. Pada tahun ini, menurut Tugiyono PPDB tergolong unik karena menerapkan sistem zonasi. Meski dampak positif dari PPDB zonasi ini sebaran siswa menjai merata, namun nilai yang masuk belum tentu sebagus dari tahun kemarin. "Memang diutamakan zonasi, jadi misal ada anak di dalam zonasi nilainya jelek sementara ada anak lain di luar zonasi dengan nilau bagus, makan anak yang nilainya bagus ini akan kalah dengan yang berada di dalam zonasi," pungkasnya. (ali/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: