Pertamax Naik Jadi Rp 9.500
PURWOKERTO-Pemerintah kembali menaikkan harga Bahan Bakar Minyak jenis Pertalite dan Dexlite. Harga pertamax kini menjadi Rp 9.500 setelah sebelumnya Rp 8.900. Sedangkan harga Dexlite dari harga Rp 8.100 menjadi Rp 9.000. "Harga per liter Pertamax sekarang Rp 9.500, dan harga Dexlite per liter Rp 9 ribu," kata Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Karang Kemiri Kembaran, Fajar. Fajar mengatakan, kenaikan harga Pertamax dan Dexlite sudah terjadi dua kali pada tahun ini. Kenaikan sebelumnya pada Mei lalu sekira Rp 200. Sedangkan kenaikan Pertamax saat ini Rp 600 dan Dexlite Rp 900. ANTRE : Sejumlah pengendara kendaraan bermotor dan mobil saatmengisi bahan bakar minyak di Purwokerto. (DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS) Dikatakan dia, harga Pertalite tidak ada kenaikan. Saat ini per liter Rp 7.800. Fajar menuturkan, pengumuman kenaikan harga BBM dari pihak Pertamina dilakukan secara mendadak. Bahkan beberapa masyarakat pun tidak menyadari adanya kenaikan harga Pertamx dan Dexlite. "Tapi ada juga yang sudah baca berita di internet, menanyakan benar atau tidak ada kenaikan harga Pertamax," imbuhnya. Sementara itu, Staff Administrasi SPBU Karang Kemiri Kembaran, Arinda menyampaikan, tidak ada informasi kenapa harga Pertamx dan Dexlite mengalami kenaikan. Pihaknya hanya menerima informasi melalui email dan pesan chat dari Pertamina Regional Cilacap. "Baru dikabari Sabtu (30/6) jam 21.00, kalau Minggu (1/7) mulai jam 00.00 ada kenaikan harga Pertamax, pertamax Turbo, dan Dexlite," ujar Arinda. Menurut Arinda, adanya kenaikan harga BBM tersebut, terutama kenaikan Pertamax bisa memberikan dampak pada pengusaha. Dengan harga yang semakin tinggi, dikhawatirkan penggunannya justru berkurang dan beralih ke Pertalite. "Dengan kualitas yang tidak jauh dari Pertamax," katanya. Sementara itu, salah satu warga Yuli mengatakan, kenaikan harga Pertamax diangka Rp 9.500 membuat berpikir dua kali untuk membelinya. Dia bahkan akan mengisi pertalite karena kini seleisihnya lebih jauh. "Dari Pertamax ke Pertalite saja. Naiknya tinggi, selisihnya juga jauh," ujarnya. Warga lainnya, Anggit juga mengatakan hal yang sama. Bahkan, dia memastikan, bahwa kendaraan roda empat yang digunakan akan diisi Pertalite. "Yang tidak subsidi dan terjangkau ya kini Pertalite," kata dia. (ely/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: