Pagelaran Politik Tanpa Konflik
Sambut Tahun Baru 2569 PURWOKERTO-Klenteng Hok Tik Bio merayakan tahun baru Imlek 2569, pada Kamis (15/2) malam, tepat pukul 24.00, atau Jumat pukul 00.00. Ratusan ummat dan simpatisan melakukan sembahyang bersama sebagai bentuk penutupan tahun Kongzili 2568. "Memang kalau sembahyang, Jama'ah datang silih berganti, ada yang jam enam, jam tujuh, pokoknya tidak pasti. Dan ditutup pukul 00.00 sebagai penutupan tahun Kongzili 2568," kata Ketua Klenteng Hok Tik Bio Suryana sambil menambahkan jam'ah yang datang kurang lebih sebanyak 200 hingga 300 orang. Suryana menambahkan, lilin yang disiapkan oleh pihak Klenteng sebanyak 400 pasang, untuk pelaksanaan sembahyang. "Kami hanya sembahyang bersama, dan menyambut tahun baru dengan kesederhanaan," ujarnya. Pantauan Radar Banyumas, mereka menyalakan lilin Imlek yang sudah ditata rapi. Selain itu juga membakar dupa dan hio untuk ditaruh di altar persembahyangan. Di tahun yang baru, dan merupakan tahun politik, Suryana sebagai pengelola Klenteng Hok Tik Bio berharap pagelaran politik baik pemilihan kepala daerah (Pilkada) atau pemilihan legislatif (Pileg) berlangsung damai. Ia juga berharap perbedaan antar sesama tidak menimbulkan konflik. "Perbedaan pasti ada, tidak perlu jadi masalah," tutupnya. Selain pada malam harinya, Klenteng Hok Tek Bio juga menampilkan kesenian Barongsai pada Jum'at (16/2) sore. Suryana mengatakan, tahun baru Imlek identik dengan kesenian Barongsai. "Ini untuk hiburan saja, tidak ada unsur mistiknya," katanya. Pengunjung yang datang untuk menonton kesenian Barongsai bukan hanya orang keturunan Cina saja, bahkan masyarakat lokalpun banyak yang datang hanya untuk menyaksikan Barongsai. Suryana menjelaskan, pihaknya hanya bisa menampikan kesenian tersebut sebentar saja. "Karena barongsai sudah dibooking banyak tempat," katanya. Meski demikian ia berharap Barongsai yang pihaknya tampilkan itu dapat menghibur masyarakat. "Dan siapa saja bebas, boleh datang untuk menonton. Bukan hanya yang merayakan saja," ujarnya. Risma salah satu penonton mengatakan, ia bukanlah penganut kong hu chu ataupun orang berketurunan Cina. "Tapi saya suka menonrton Barongsai," katanya. Penampilan kesenian Barongsai sangat jarang ditampilkan di hari hari biasa. Pada tahun baru Imlek inilah Risma baru bisa menontonnya, bahkan sampai tiga atau empat kali di berbagai titik di kota Purwokerto. "Rumah saya tidak jauh dari sini, jadi saya datang nonton Barongsai," ujar Andi salah satu penonton. Hampir setiap tahun ia datang untuk menonton kesenian Barongsai yang ditampilkan di Klentek Hok Tik Bio. Ia mengaku menonton hanya untuk hiburan. "Unik dan menarik, terus dekat juga dari rumah saya,jadi saya nonton," katanya. Hal serupa disampaikan oleh Wandi salah satu penonton. Ia memang tidak merayakan tahun baru Imlek, akan tetapi ia turut dalam suasana suka citanya dengan menonton kesenian Barongsai. "Sah sah saja saya menonton, ini salah satu cara toleransi antar umat beragama dan antar suku atau ras," katanya. (ing/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: