Beringin Alun-alun Purwokerto Ikut Dipangkas
Khawatir Kasus Serupa di Banjarnegara PURWOKERTO-Untuk mengantisipasi robohnya pohon beringin, petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memangkas ranting pohon beringin di Alun-Alun Purwokerto Kamis (9/11) kemarin. Pemangkasan ini untuk mengurangi beban pohon beringin yang umurnya sudah ratusan tahun. "Agar tidak membahayakan pengunjung, jadi kami pangkas," kata Tarwoto Koordinator Pelaksana Lapangan Dinas Lingkungan Hidup. Menurutnya saat ini cuaca kurang bersahabat, hujan lebat dan angin kencang bisa datang kapan saja. Hal tersebut dapat berpotensi pohon roboh jika beban pohon tersebut terlalu berat. Tarwoto menambahkan dilihat dari kondisinya akar pohon memang kuat, tetapi pemangkasan ini sebagai bentuk pencegahan hal-hal yang tidak diinginkan akan terjadi. "Belajar dari kejadian robohnya pohon di Banjarnegara, satu pohon memakan banyak korban," tambah Tarwoto. Ia berharap kejadian yang ada di Banjarnegara tidak terjadi juga di Purwokerto. Antisipasi Pohon Roboh DLH Pangkas Ranting Beringin Alun-Alun Purwokerto (SETIYO PURWO KAMUNING/RADAR BANYUMAS) Hal baik disampaikan oleh Susanto salah satu pengunjung Alun-Alun. Ia mengatakan apa yang dilakukan DLH adalah langkah yang tepat untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Ia berharap pemangkasan tersebut dilakukan secara rutin. "Jangan menunggu ada kejadian, baru dipangas," kata Susanto. Hal serupa di sampaikan oleh Aditiya yang saat pemangkasan berlangsung sedang berada di alun-alun. Ia mengatakan pemangkasan tersebut sangat baik dilakukan, karena memang ranting pohon beringin sudah sangat lebat. Selain untuk mengantisipasi robohnya pohon, Tarwoto menjelaskan bahwa pemangkasan ini merupakan kegiatan rutin sebagai bentuk perawatan. Bukan hanya pohon beringin di alun-alun saja, pihaknya juga akan memangkas ranting pohon yang sudah terlalu lebat dan berpotensi membahayakan masyarakat di seluruh wilayah Purwokerto bahkan Kabupaten Banyumas. Pemangkasan ranting pohon ini ditargetkan selesai dalam waktu dua sampai tiga hari. Kendala pemangkasan pohon adalah hujan yang dapat turun sewaktu-waktu. Sehingga proses pemangkasan harus dihentikan. Dalam pemangkasan pohon tersebut ditemukan pula sarang tawon yang berukuran besar, dengan diameter 20 cm dan panjangnya 30 cm. Sarang tawon tersebut dibersihkan dengan cara dibakar, untuk menghindari sengatan tawon kepada petugas. (ing)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: