Mardjoko Daftar Balon Bupati, Durori Bacawabup
Melalui PKB dan Golkar PURWOKERTO-Mantan Bupati Banyumas Mardjoko menunjukan keseriusannya dengan mendaftar sebagai Bakal Calon (Balon) Bupati Banyumas melalui DPC PKB Banyumas, Minggu (3/9) pukul 22.00. Selain itu, mantan wakil Bupati Banyumas periode 2003-2008, Imam Durori juga mendaftar kembali sebagai bakal calon (balon) wakil bupati Banyumas pada Pilbup 2018 mendatang ke DPD Partai Golkar Banyumas Senin (4/9) dengan didampingi tim pendukungnya. Kedatangan Mardjoko ke PKB sempat diragukan kedatangannya karena sebelumnya pengembalian formulir diwakilkan oleh Barisan Pendukung Mardjoko for 2018. Namun mantan Bupati Banyumas periode 2008-2013 itu akhirnya mendatangi kantor DPC PKB untuk sekadar menjalin silaturahmi yang sempat terputus. Suasana penantian menjadi gelak tawa setelah Mardjoko memasuki pintu masuk kantor DPC PKB Banyumas dengan gaya khasnya yang suka meledek. Mengenakan sarung, kemeja serta peci, Mardjoko datang ditemani sejumlah kerabat dan koleganya. DAFTAR BALON BUPATI Mantan Bupati Banyumas, Mardjoko saat mendaftar ke PKB Minggu (39) pukul 22.00. (MAULIDIN WAHYURADAR BANYUMAS) "Dulu sempat bersatu, kemudian berpisah. Tapi kan persahabatan tidak terputus. Saya sudah tua, dan mencari rahim Allah. Salah satunya dengan menjaga kehormatan orang lain," kata dia. Mardjoko mengatakan, kemauannya mencalonkan diri di Pilbup Banyumas periode 2018-2023 ini, karena dorongan sejumlah pendukungnya. Kesempatan tersebut, kata dia, merupakan langkah untuk dapat berbuat baik kepada orang lain. "Saya punya keahlian, kemudian saya diminta untuk menjadi bupati lagi. Ya itu saya jadikan sarana untuk mendapat rahim Allah," tuturnya. Menyambut kedatangan Mardjoko, Ketua Tim Politik DPC PKB Banyumas Muhammad Wajib Alwi berterimakasih atas keinginannya untuk kembali bekerjasama dengan PKB. "Kedatangan pak Mardjoko lebih dari cukup, dan sudah menunjukkan memang serius mendaftar ke PKB," kata dia. Sebelumnya sekitar pukul 20.00, pengembalian formulir pendaftaran balon bupati Mardjoko diantar oleh pendukungnya yang menilai sosok Mardjoko masih dibutuhkan kiprahnya untuk Banyumas, sehingga para relawan berinisiatif mengambilkan formulir pendaftaran untuknya. Tapi, pihak PKB meminta Mardjoko datang sendiri. Koordinator Barisan Pendukung Mardjoko, Edi Sarwono mengatakan, rencana awal, koalisi partai yang akan mendaftaran Mardjoko. Namun mengingat koalisi belum dideklarasikan dan waktu pendaftaran di PKB Banyumas batas terakhirnya Minggu kemarin, maka barisan relawan mengambil alih. "Masih banyak yang menginginkan Pak Mardjoko mencalonkan diri kembali, karena itu, kami dari barisan relawan berusaha untuk mewujudkan hal tersebut dengan mengambilkan formulir pendaftaran untuk Pak Mardjoko dan mengembalikannya," terangnya. Ketua DPC PKB Banyumas, Habib Mahfudz mengatakan, hari terakhir pendaftaran di PKB ditunggu sampai pukul 00.00 WIB. Menurutnya, pengambilkan formulir bisa diwakilkan, namun untuk mengembalikan harus dilakukan sendiri oleh calon. Hingga hari terakhir pendaftaran Minggu kemarin, kakak-beradik, Mardjoko dan Agus Wiharto (Mamung) sama-sama mengambil formulir pendaftaran untuk calon bupati. Agus Wiharto sendiri juga belum mengembalikan formulir. Yang sudah mengembalikan formulir pendaftaran di PKB ada Pak Warman, Ifan Haryanto, Bambang Barata Aji, Asrofudin Nur Widodo, Achmad Pangestu, Mardjoko, Nina Nuryana Setyowati, dan untuk balon Wabup yang sudah mengembalikan ada Andri Widianto, Hariyanto, Achmad Rojikin, Sun'an dan Agus Cholid. Sementara itu, sehari setelah Mardjoko silaturahmi ke DPC PKB Banyumas, dirinya melakukan road show ke partai lain, diantaranya Partai Golkar, Gerindra, dan juga PKS. Kedatangan Mardjoko sebatas bersilaturahmi sebelum pulang ke Jakarta. Saat berkunjung ke DPD Golkar Banyumas, Mardjoko disambut sejumlah kader, salah satunya Sekretaris DPD Golkar Banyumas, Arief Dwi Kusuma. Arief mempertanyakan terkait rencana pendaftaran yang dilakukan Mardjoko ke partai Golkar. Dia berharap, pendaftaran yang rencananya dilakukan Selasa (5/9) hari ini, langsung oleh Mardjoko dan tidak diwakilkan. "Kita berharap ketika mendaftar besok, bapak Mardjoko bisa rawuh sendiri," katanya. Sementara itu, saat Mardjoko ditanya terkait pendaftaran Agus Wiharto (Mamung) yang merupakan adik kandungnya, Mardjoko mengaku jika itu hal yang wajar terjadi. Menurutnya dalam politik, semua bisa terjadi. "Saya tidak menganggap dia (mamung) lawan, politik memang seperti itu. Toh perjalanan masih panjang, tidak ada masalah," katanya. Imam Durori Daftar Balon Wabup di Golkar Sementara itu, Mantan wakil Bupati Banyumas periode 2003-2008, Imam Durori mendaftar kembali sebagai bakal calon (balon) wakil bupati Banyumas pada Pilbup 2018 mendatang. Pendaftaran dilakukan di DPP Golkar Kabupaten Banyumas, Senin (4/9) didampingi tim pendukungnya. Imam mengatakan, pendaftaran dirinya ke Golkar karena memiliki hubungan baik dengan Partai Golkar, dan saat menjabat sebagai wabup dulu juga karena diusung oleh partai pohon beringin tersebut. "Berdasar undang-undang jatah jabatan wakil bupati maksimal dua kali. Sekarang saya mencoba menghabiskan jatah tersebut. Setelah jatah ini habis, baru kemudian menjadi Bupati," kata Imam Durori menjawab mengapa dia mendaftar sebagai Wakil Bupati. Selain keiinginan pribadi, Imam Durori mengakui memang ada doroang dari luar agar turut serta meramaikan Pilbub 2018 sebagai Wakil Bupati. Dia juga mengakui ada balon Bupati yang ikut mendorong agar dirinya turut serta. "Terkait ada Balon Bupati yang mengajak, tidak bisa saya sampaikan siapa. Hari ini belum bisa saya sebut," kata dia. Motivasi lain yang membuatnya ingin menjadi wakil bupati, Imam Durori menyoroti pembangunan dan program pemerintah yang saat ini terjadi tidak seperti di era kepemimpinan Mardjoko. "Pembangunan di Banyumas bisa kita baca. Di eranya pak Mardjoko demikian luar biasa. Hebat, itu jujur saya katakan. Banyumas berubah, bahkan Banyumas sampai punya industri Semen Bima di Ajibarang," kata dia. (why/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: