Produk UMKM Banyumas Mulai Hiasi Swalayan

Produk UMKM Banyumas Mulai Hiasi Swalayan

PURWOKERTO-Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Banyumas mulai bangkit untuk mempromosikan produknya. Hal itu dibuktikan dengan adanya letter of intent atau ketertarikan kemitraan antara pelaku UMKM dengan pihak toko swalayan di Purwokerto. Salah satu pelaku UMKM di Banyumas, Waryoko mengatakan, pihaknya telah melakukan kesepakatan dengan toko swalayan. Dan kemitraan ini merupakan bentuk dari dukungan pemerintah daerah dalam mengembangkan pelaku UMKM melalui akses pasar. "Produk yang dipasang di toko swalayan ada makanan dan minuman olahan, kerajinan juga ada," katanya. Dengan adanya kemitraan seperti ini, menurut Waryoko dapat menjadi motivasi para pelaku UMKM agar meningkatkan standar kualitas produk. Tidak hanya itu, berlaku juga dengan memperbaiki pengemasan agar produk makanan dapat bertahan lama, serta lebih higienis. Pelaku UMKM lainnya, Halimah menuturkan, tertarik mengikuti kemitraan dengan toko swalayan. Pihaknya pun sudah melakukan perbaikan produksi makanan olahan yang menjadi usahanya. "Saya sudah mencantumkan legalitas produk,karena itu menjadi slaah satu syarat agar produk UMKM bisa masuk toko swalayan," tuturnya. Sementara itu, toko swalayan yang sudah melakukan ketertarikan kemitraan dengan pelaku UMKM yaitu Moro. Adapun produk-produk UMKM dipajang pada rak khusus. Sehingga pembeli dapat lebih mengenal produk makanan dan minuman olahan dari pelaku UMKM di Banyumas. Asisten Penjualan Supermarket dan Makanan Moro Purwokerto, Siti Mariah Nurhidayah mengatakan, produk UMKM yang ada di Moro sudah ada sejak Juli tahun ini. Saat ini baru ada lima puluh produk UMKM makanan dan minuman olahan. "Produk yang bisa masuk sini harus memenuhi beberapa persayaratan meliputi sudah memiliki daftar ijin usaha, serta info dari produk tersebut seperti komposisi dan tanggal kadaluarsa," terang Siti. Menurut Siti, masyrakat juga mulai banyak yang tertarik dengan produk UMKM. Hal tersebut terlihat dari lancarnya pemesanan produk yang dilakukan setiap minggu. Selain makanan dan minuman olahan, juga ada produk kerajinan. "Produk UMKM di sini masih dari wilayah Banyumas, belum menyebar dari Purbalingga atau Cilacap," kata Siti. Asisten Manager Supermarket Moro Purwokerto, Muji Prohatno menambahkan, ada beberapa produk yang ditolak dan harus melakukan evaluasi. Sebab, ada yang belum memiliki ijin usaha, serta belum melengkapi kemasannya dengan info dari produk yang dijual. (ely)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: