Balada Penumpang dan Angkot Purwokerto yang Usang

Balada Penumpang dan Angkot Purwokerto yang Usang

Pengusaha Sulit Meremajakan Armada PURWOKERTO- Armada angkutan kota sebagai salah satu alat transportasi di Kota Purwokerto dinilai sudah terlalu tua. Seperti yang disampaikan Kepala Bagian Pelayanan Koperasi Angkutan Kota (KOPATA) Kabupaten Banyumas, Suroyo, perlu adanya peremajaan untuk angkutan kota. "Tapi pengelola angkutan kota masih kesulitan melakukan peremejaan armada, karena terkendala jumlah penumpang yang menurun," ujarnya. Menurutnya, dengan penurunan penumpang angkutan kota, otomatis pemasukan pada pengelola atau pemilik armada juga berkurang. Sehingga tidak ada biaya untuk membeli armada baru. Suroyo mengatakan, saat ini banyak angkutan kota yang berada di bawah tahun 2000. Meskipun sudah diberikan kemudahan untuk peremajaan armada lima tahun lebih muda dari armada yang dimiliki saat ini, tetapi beberapa pengelola angkutan umum tetap merasa tidak mampu. "Dari pemerintah hanya mengajukan peraturan untuk peremajaan, tapi kami yang di lapangan merasa kesulitan," katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, Sugeng Hardoyo menambahkan, dalam waktu dekat belum ada perencanaan untuk peremajaan atau pembaruan angkutan kota. Namun, pihaknya saat ini lebih fokus memberikan himbauan pada Organisasi Angkatan Darat (Organda) Kabupaten Banyumas, terutama untuk pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal ini supir angkutan kota. "Supaya lebih sopan lagi pada penumpang, semisal dengan mengendarai angkutan kota tidak ngebut," katanya. Selain itu, untuk proses keselamatan penumpang, Dinas Perhubungan juga rutin melakukan pengujian kendaraan bermotor (KIR) seiap setengah setengah tahun sekali. Jika ditemukan kendaraan yang tidak memenuhi persyaratan keselamatan akan dikenakan sanksi. Sugeng menuturkan, meskipun penumpang angkutan kota terbilang menurun, tetapi keselamatan kendaraan tetap diperhatikan. Hal ini juga berlaku untuk alat transportasi umum lainnya, seperi bus. "Armada yang sekarang ada masih cukup, baik angkutan kota maupun bus, tinggal dijaga saja untuk keselamtan armada dan kelayakan supir," tandas Sugeng. (ely)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: