Cindera Mata Khas Banyumas Belum Jadi Ikon

Cindera Mata Khas Banyumas Belum Jadi Ikon

PURWOKERTO- Pemasaran cindera mata atau kerajinan khas Banyumas saat ini belum optimal. Belum ada terobosan pemasaran agar cinderamata menjadi ikon daerah. Saat ini belum banyak penjualan cindera mata di lokawisata atau hotel di Banyumas. Ketua Bidang Organisasi BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Tengah, Adi Kusnadi mengatakan, dengan mengoptimalkan penjualan cindera mata daerah, bisa dijadikan ikon, terutama di Banyumas. "Saya sudah keliling di daerah Jawa Tengah, tapi di Banyumas ini masih jarang dijumpai cindera mata yang dapat menjadi ikon Banyumas, terutama di hotel-hotel," katanya. Menurutnya, cindera mata yang menjadi ikon suatu daerah juga dapat menjadi ajang promosi. Sebab, cindera mata itu akan menjadi kenang-kenangan wisatawan domestik maupun mancanegara yang pernah berkunjung ke Banyumas. Selain itu, jika penjualan cindera mata disebar menyeluruh di beberapa objek wisata, secara tindak langsung dapat memberdayakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pasalnya, jika permintaan sudah menyebar maka otomatis proses produksi juga akan meningkat. "Seharusnya ini bisa menjadi perhatian dari pemerintah daerah dan beberapa pihak terkait, seperti di Bandung itu ada ikon gedung sate. Nah, di Banyumas juga pasti ada sesuatu yang khas," ujar Adi. Sementara itu, Sekretaris PHRI Kabupaten Banyumas, Is Heru Permana menambahkan, untuk pembuatan cindera mata khas Banyumas memang belum maksimal. Padahal sudah ada ikon yang menjadi ciri khas Banyumas seperti kudi yang menjadi senjata khas banyumas, serta ada juga Bawor yang dilambangkan dengan cablaka, sebagai penggambaran masayrakat Banyumas yang apa adanya dan suka berterus terang. Is Heru menuturkan, untuk mengoptimalkan pembuatan sekaligus promosi penjualan cindera mata khas Banyumas, perlu dukungan juga dari pemerintah daerah. Seba, perlu ada penentuan untuk menjadikan cindera mata khas Banyumas yang akan dijadikan ikon, selain dari bidang kuliner. (ely/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: