Sudah Megah Berdiri, Gedung Sutedja Belum Dilengkapi Peredam Suara

Sudah Megah Berdiri, Gedung Sutedja Belum Dilengkapi Peredam Suara

Sudah Siap Digunakan untuk Pertunjukan Seni PURWOKERTO- Proses pembangunjan Gedung Sutedja tahap ketiga sudah selesai akhir 2016 lalu. Gedung tersebut sudah tersedia gedung teater dengan aea panggung dan penonton. Kasi Penataan Bangunan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas, Imam Wibowo mengatakan, hingga saat ini area panggung dan penonton tersebut belum dilengkapi dengan peredam suara. Hal itu yang akan menjadi program pekerjaan DPU pada tahun ini. "Tahun ini kami akan melakukan proses lelang peredam akustik, tapi untuk sekarang gedung kesenian ini sudah dapat digunakan walaupun belum sempurna," ujarnya. Dia mengatakan, tidak hanya melengkapi untuk peredam suara, juga akan dipasang lampu panggung dan penunjang lainnya seperti backdrop dan kain-kain lainnya. Sebelumnya, juga sudah ada pertemuan dengan para seniman untuk menambah properti lain yang dirasa tepat untuk melengkapai gedung pertunjukan. "Pembangunan gedung kesenian ini dikerjakan bertahap, sesuai dengan kebutuhan penggunaan dari para seniman," jelasnya. Selain itu, DPU Kabupaten Banyumas untuk 2017 juga fokus pada penyelesaian akses keluar masuk Gedung Sutedja. Meskipun akses jalan saat ini sudah dapat digunakan, tetapi masih belum rata jika dilewati kendaraan. Untuk jalan keluar masuk kendaraan, dipilih menggunakan paving, dengan alasan mudah dalam pemeliharaannya. Namun hingga saat ini, proses pemasangan paving tersebut masih dalam tahap lelang. "Ditargetkan pada Maret tahun ini siap dikerjakan untuk pemasangan paving," ujar Imam. Pegiat Kesenian Banyumas, Syaikhul Irfan, mengapresiasi apa yang diberikan pemerintah daerah untuk para pegiat seni. Menurut dia, pembangunan gedung kesenian ini, dapat menjadi momentum baik bagi kebangkitan seniman di Banyumas. "Kami tunggu janji pemerintah daerah untuk membangunkan gedung kesenian. Meskipun pada tahap pertama dan kedua ada sedikit kekurangan, tetapi selalu kami beri masukan supaya setelah jadi gedung kesenian ini tidak mubadzir dan dapat digunakan sesuai fungsinya," katanya. Dia berharap gedung yang dibangun sesuai dengan keinginan para seniman yang sudah dijanjikan oleh pemerintah daerah. Menurutnya, gedung kesenian ini juga sebagai wadah untuk bidang seni pertunjukan. "Di seni pertunjukan itu ada tari, drama, dan lainnya, jadi tidak dapat asal dalam membangun gedung pertunjukan apalagi dari disain panggung," kata Syaikhul. Menurutnya, dari Detail Engineering Design (DED) bentuk panggung budaya bukan hanya gedung pertunjukan. Pada gedung pertunjukan yang dibangun saat ini, merupakan teater kecil. Dari teater kecil, sudah dibangun penggung terbuka. Namun masih banyak juga yang belum dikerjakan seperti teater besar, pendopo, dan galeri. "Ini yang harus dicatat oleh pemerintah sebagai janji, tapi saya sendiri tidak yakin apakah dapat selesai pada periode Bupati Ir Achmad Husein atau tidak," pungkas Syaikhul. (ely)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: