Dermaga Steril, Nelayan Dilarang Mendekat Nusakambangan

Dermaga Steril, Nelayan Dilarang Mendekat Nusakambangan

CILACAP - Kawasan dermaga Wijaya Pura yang menuju Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusakambangan, Cilacap, mulai dijaga ketat sejak Rabu (27/7) kemarin. Penjagaan ketat dermaga merupakan diduga imbas dari kian dekatnya waktu eksekusi hukuman mati jilid ketiga yang dikabarkan digelar akhir bulan Juli ini. Sebanyak 1.460 anggota gabungan Polres Cilacap, Brimob dan TNI AD diturunkan untuk sterilisasi wilayah Dermaga Wijayakusuma dan Nusakambangan . Patroli-Rutin-LANAL-di-segara-anakan-Cilacap PATROLI: Angkatan Laut melakukan patroli di perairan sekitar Nusakambangan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Cilacap, AKBP Ulung Sampurna Jaya SIK MH, melalui melalui Kepala Sub Bagian Hubungan masyarakat Polres cilacap, Ajun Komisaris Polsi (AKP) Bintoro Wasono SH menyatakan penjagaan dilakukan di wilayah darat dan perairan di sekitar dermaga Wijayapura dan Nusakambangan. Khusus di dermaga sendiri, Polres Cilacap menurunkan 1 peleton anggota yang bertugas mengidentifikasi pihak-pihak yang memiliki kepentingan menuju LP Nusakambangan. Salah satu pihak yang dimaksud, yakni anggota keluarga yang membesuk terpidana mati dan kantongi ijin dari Kejaksaan. "Penjagaan ini untuk membatasi aktivitas. Agar tak mengganggu kegiatan eksekusi," kata Bintoro saat ditemui Radar Banyumas di Wilayah Dermaga Wijayapura, Rabu (27/7) kemarin. Untuk pengamanan perairan, dijelaskan Bintoro sejak Selasa (27/7) juga telah dihimbau pada nelayan untuk tidak beraktivitas atau merapat ke sekitar wilayah Nusakambangan ataupun sekitar dermaga Wijayapura. Ia menyatakan perketatan penjagaan ini sudah disesuaikan dengan SOP dimana Polda Jateng sebagai pelaksana. Pengetatan penjagaan ini dmaksudkan untuk meminimalisir potensi terjadinya penyusupan. "Penjagaan dilakukan sampai kegiatan dinyatakan selesai. Saya tidak tahu soal batas waktunya," jawab Bintoro saat disinggung waktu pelaksanaan kegiatan eksekusi. Saat disinggung apakah Polres juga telah menyiapkan sarpras eksekusi semcam ambulan sampai pada peti mati, Bintoro menyatakan untuk ambulance sudah ada koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat. Sedang peti mati ia katakan singkat sudah siap, dan tak menjelaskan lebih jauh. Terpisah, Komandan Kodim (Dandim) 0703 Cilacap, Letkol Infantri Deni Gunawan sempat mendatangi dermaga Wijayapura pukul 13.00. Pada wartawan ia hanya menyatakan melakukan pengecekan dan tak menjelaskan lebih jauh soal personil TNI AD yang diturunkan untuk ikut menjaga pintu gerbang menuju LP Nusakambangan tersebut. Sedang pada Selasa (27/7) pagi sekitar pukul 10.00, KAL Serayu nampak melintas di sekitar perairan Wijayapura dan segara anakan. Nampak empat anggota Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Cilacap Cilacap berdiri memantau di dek kapal. Lanal Cilacap sendiri , memang kerap melakukan patroli perairan terakhir kali pada Rabu (18/5) silam ketika jadwal eksekusi mati terpidana narkoba jilid III di Nusakambangan mulai santer beredar. Ketika itu, Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Cilacap, Kolonel Laut (S) Johannes Tambunan disinggung terkait persiapan Lanal Cilacap dalam rangka pengawasan perairan jelang eksekusi mati jilid III menyatakan masih menunggu koordinasi dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Cilacap. Pada intinya, Lanal Cilacap siap mendukung kapanpun nantinya eksekusi bakal dilakukan. Dari pantauan Radar Banyumas sendiri, untuk pintu masuk dermaga Wijayapura sendiri, kini ditutup gerbang besi dengan tiga pintu untuk pejalan kaki, motor dan mobil. Pada Sore sekitar pukul 16.00 ketika anggota keluarga terpidana mati hendak meninggalkan dermaga Wijayapura dengan menumpang bus, dari pintu untuk pejalan kaki nampak petugas bersenjata lengkap melakukan pengawalan. Para petugas ini menggunakan helm besi, senjata laras panjang dan menggunakan motor trail. Dari pantauan Radarmas, Rabu (27/7) sejak pukul 03.00 portal menuju pelabuhan dipasang serta dijaga sejumlah petugas kepolisian berpakaian lengkap. Kendaraan yang hendak menuju pelabuhan tidak diperbolehkan masuk, terkecuali kendaraan keluarga narapidana mati dan pejabat terkait. Sebuah mobil Kijang Innova berpelat nomor B 1733 KZE yang berisi pejabat dari kejaksaan datang sekitar pukul 08.30. Namun hingga keluar dari pelabuhan yang bersangkutan tak berkenan untuk dimintai keterangan. Bagai hajatan besar, tenda-tenda pun datang silih berganti dengan diangkut sebuah truk untuk. Tak berselang lama, sebuah mobil honda Freed berpelat nomor R 8446 HH melaju kencang saat hendak menuju pelabuhan Wijayapura. Terlihat seorang wanita bercadar yang diduga keluarga salah satu terpidana mati keluar dari mobil tersebut. Rentetan-rentetan rombongan keluarga narapidana matipun terus berdatangan. Siang harinya, keluarga narapidana mati diangkut bus Pemkab Cilacap yang dikawal polisi. (ziz/ali/din/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: