UMKM di Banyumas Belum Mampu Bersaing

UMKM di Banyumas Belum Mampu Bersaing

Belum Siap Layani Pesanan Banyak PURWOKERTO- Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) di Banyumas belum mampu bersaing di pasar global. Bahkan, lebih dari 60 ribu pelaku UMKM di Banyumas, beberapa diantaranya belum siap untuk menyediakan pesanan dalam jumlah banyak. Bahan baku dan tenaga kerja mash menjadi kendala. Hal tersebut disampaikan Kasi Distribusi dan Informasi Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdangan dan Koperasi (Dinperindagkop) Kabupaten Banyumas, Imam Munsyarif. Saat ini yang masih menjadi PR untuk Dinperindagkop adalah memberikan motivasi pelaku UMKM tetap memegang komitmen penuhi pesanan. "Kami hanya bisa bantu motivasi dan promosi, karena sepenuhnya untuk produksi dilakukan sendiri, dan biasanya satu pelaku UMKM memproduksi lebih dari satu produk," katanya. Selin terkendala sumber daya manusia (SDM) dan ahan baku, para pelaku UMKM kerajinan di Banyumas juga belum mengenal teknik pengemasan yang baik. Padahal pengemasan menjadi salah satu hal penting yang tidak dapat dipisahkan dari teknik pemasaran. Belum adanya pengemasan yang baik ini dikarenakan, beberap pelaku UMKM tidak memiliki referensi dan pengalaman bagaimana membuat disain yang menarik. Namun, untuk pelaku UMKM makanan, sudah ada yang menggunakan teknik pengemasan yang baik. "Dengan pengemasan yang baik dan menarik, tentu memiliki nilai jual yang tinggi juga," ujar Imam. Imam menuturkan, untuk lebih memotivasi para pelaku UMKM, Dinperindagkop akan mengirim bebeapa contoh produk kerajinan ke pameran di Bali pada 1 Desember mendatang. Kerijanan yang dibawa ada tas anyaman daun pandan, batik khas Banyumasan, dan kerajinan tangan lainnya. "Diharapkan ini bisa menjadi salah satu motivasi pada para pelaku UMKM untuk meningkatkan produktivitasnya, dan ini bisa menjadi langkah wal yang baik jika produk mereka mulai dikenal secara luas," tuturnya. Imam menambahkan, yang terpenting untuk para pelaku UMKM terap konsisten pada produk yang dijual. Untuk kerajinan tetap konsisten dengan benttuk dan ukuran, serta pada makanan tetap konsisten dengan cita rasanya. "Supaya tidak mengecewakan pembeli," tandasnya. (ely/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: