Harga Daging Sapi Masih Tinggi

Harga Daging Sapi Masih Tinggi

Tak Terpengaruh Masuknya Daging Kerbau PURWOKERTO- Masuknya daging kerbau ke Banyumas sejak seminggu lalu, tidak mempengaruhi penjualan daging sapi. Seperti di Pasar Manis misalnya, belum banyak pembeli yang menanyakan daging kerbau. "Memang ada beberapa yang tanya, tapi kadang karena rasa penasaran saja," ujar pedangan daging di Pasar Manis Purwokerto, Yuni Endah Susanti. Yuni menuturkan, hingga saat ini belum ada pengumuman dari Bulog yang menyediakan daging kerbau. Meskipun, jika nantinya diharuskan menjual daging kerbau, Yuni mengaku tidak tertarik. Menurutnya, masyarakat Purwokerto sudah terbiasa mengkonsumsi daging sapi. Selain itu, masyarakat juga lebih tertarik dengan daging produk lokal. "Waktu itu pernah ada daging sapi import dan harga lebih murah, tapi banyak pembeli yang tetap memilih daging sapi lokal meskipun harganya sedikit lebih mahal," tuturnya. Untuk harga daging sapi hingga Jumat (18/11) mencapai Rp 130 ribu per kilogram. Harga tersebut masih stabil dari Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Tidak ada kenaikan atau penurunan harga yang signifikan. Sementara, Humas Bulog Sub Divre Banyumas, Priyono mengatakan, hingga Jumat (18/11) daging kebau yang sudah terjual 300 kilogram dari satu ton yang dikirim pusat. Harga Eceran Terteinggi (HET) yang diberikan Rp 65 ribu per kilogram. Menurut Priyono, masyarakat mulai banyak yang membeli daging kerbau. "Sekarang memang masih dijual di Bulog, tapi melihat antusias masyarakat kami siap akan menyebar ke pasaran," katanya. Priyono menambahkan, masyarakat yang membeli daging kerbau sementara masih untuk dikonsumsi pribadi. Namun, melihat kemajuan ke depannya, Bulog akan merambah ke restoran supaya lebih banyak yang dapat mengkonsumsi daging kerbau. Dan untuk menekan harga daging sapi, Priyono belum bisa memastikan. Pihaknya menyediakan daging kerbau saat ini hanya untuk alternatif pilihan masyarakat, selain daging sapi. (ely/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: