Stop Pelihara Satwa Liar

Stop Pelihara Satwa Liar

Kampanye Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2016 PURWOKERTO - Dalam rangka peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2016, Biodiversity Society bersama Banyumas Wildlife Photography mengkampanyekan untuk tidak memelihara satwa liar kepada pengunjung di Alun-alun Purwokerto, Sabtu (5/11) kemarin. Beragam rangkaian kegiatan telah dilakukan, seperti lomba foto melalui Instagram "Jangan Pelihara Satwa Liar" abadikan puspa dan satwa yang hidup di alam melalui karya foto dan juga pameran foto, pembagian stiker serta pembagian bibit tanaman hias sebagai media edukasi kepada pengunjung di Alun-alun Purwokerto. Koordinator kegiatan, Apris Nur Rakhmadani mengungkapkan, saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mengenal jenis-jenis flora dan fauna yang berada di habitatnya. Bahkan mereka justru lebih banyak mengenal di pasar hewan dan gambar saja daripada dihabitatnya. Hal itulah yang membuat Apris yang aktif di Biodiversity Society untuk terus konsisten memberikan pengenalan dan edukasi kepada masyarakat betapa pentingnya melestarikan flora dan fauna di alam. "Puspa dan satwa juga memerlukan perhatian untuk bersama-sama kita lestarikan, tidak hanya menikmati keindahan alamnya, tetapi menikmati flora dan fauna yang ada dihabitatnya," ungkapnya. Menurutnya, kegiatan pameran foto dan pembagian bibit tanaman hias yang dilaksanakan di Alun-alun Purwokerto kemarin, mendapatkan respon baik dari masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan kesan dan pesan yang dituliskan oleh beberapa pengunjung. "Kegiatan ini sangat bagus karena bisa membimbing masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan khususnya satwa asli Indonesia," kata Salah satu pengunjung dari Ajibarang, Tri Setiati A. Menurut pengunjung lain, Agus, dalam waktu dekat mengaku akan menyerahkan jenis burung Elang yang selama ini dipelihara kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam di Pemalang. "Satwa-satwa itu sangat membantu petani, karena kita harus tau dengan piramida atau rantai makanan, bila ada salah satu yang punah, pasti salah satu tingkatan akan berkembangbiak berlebihan, karena tidak ada yang sebagai penyeimbang," kata pengunjung asal Pemalang itu. (why/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: