Ribuan Peserta Meriahkan Grebeg Suran Baturraden

Ribuan Peserta Meriahkan Grebeg Suran Baturraden

Lestarikan Tradisi, Pupuk Kebersamaan PURWOKERTO - Ribuan peserta dan pengunjung memeriahkan kegiatan Grebeg Suran dan lomba tenong pada Festival Baturraden 2016, Minggu (30/10) kemarin. Jika dibandingkan pelaksanaan di tahun-tahun sebelumnya, kegiatan tahun ini berjalan lebih ramai dan tertib. Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Muntorichin mengatakan, ribuan peserta dari 12 desa penyangga pariwisata Baturraden Banyumas, pelaku wisata Baturraden, berbaur menjadi satu bersama pengunjung baik dari Banyumas maupun luar daerah. Rute festival grebeg suran dan lomba tenong tahun ini, diakui lebih pendek dari gelaran sebelumnya. Jarak tempuhnya hanya sekitar 2 kilometer, dimulai dari Bumi Perkemahan Wana Wisata Baturaden menuju parkir atas Lokawisata Baturraden. "Dengan rute kirab yang lebih pendek kerumunan penonton terlihat begitu menumpuk, namun tetap tertib. Prosesi kirab diawali dengan iring-iringan rombongan pembawa rontek dari Pramuka Kwarcab Banyumas diikuti sarana grebeg sura yang terdiri Ancak Gunung yang berisi hasil bumi beserta tumpeng tiga warna dan kambing kendit," jelasnya. Selain peserta yang biasa mengisi barisan rombongan tenong, dalam gelaran kemarin juga terdapat kelompok tenong dari Polres Banyumas. Tidak hanya itu, dalam gelaran kemarin, dominasi ibu-ibu juga sedikit berkurang dibandingkan gelaran tahun-tahun sebelumnya. Hal itu terlihat dari banyaknya remaja putri yang berpartisipasi sebagai pembawa tenong. Bupati Banyumas, Achmad Husein mengaku bangga dengan gelaran grebeg suran pada tahun ini. Menurutnya, banyaknya generasi muda yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, menjadi bukti gelaran ini akan bertahan lama dan semakin diminati semua kalangan. "Kebersamaan ini diharapkan terus dipertahankan, sekaligus melestarikan tradisi yang hampir punah, termasuk kreasi baru untuk tenong yang akan diharapkan juga menjadi daya tarik baru untuk Wisata Budaya Banyumas," ujarnya. Seperti kegiatan grebeg suran pada umumnya, ribuan masyarakat langsung memburu Ancak Gunungan dan berebut untuk mendapatkan hasil bumi yang ada dalam gunungan tersebut, sebelum dilanjutkan prosesi pelarungan tumpeng di kali Gumawang oleh Bupati Banyumas dan tamu undangan. Dalam gelaran grebeg suran kemarin, juga digelar acara tambahan yang cukup unik, yaitu diadakan ritual adat “nyuwuk” (mengusap kepala anak kecil dan mendoakan, red). Hal tersebut cukup berkesan mengingat ritual tersebut dilakukan langsung oleh bupati dan wakil bupati. Pengunjung yang membawa anak balitanya pun berebut agar anaknya terberkati, dan beberapa hanya sekadar berjabat tangan. (bay)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: