ISPA Masih Peringkat Pertama di Purwokerto
PURWOKERTO- Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih mendominasi di bualan September kemarin. Menurut data Puskesmas II Purwokerto Utara, rata-rata ada 300 kasus terkait ISPA per bulan. JAJAN TAK LAYAK: Jajanan yang tidak layak diduga menjadi penyebab penyakit ISPA pada anak-anak. (DIMAS PRABOWO/RADARMAS) Kepala Puskesmas II Purwokerto Utara dr Maria Valentina menuturkan, sampai September ada sekitar 1.900 kasus ISPA. Apabila dirata-rata tiap satu bulan ada 300 penderita ISPA yang berobat ke Puskesmas Purwokerto Utara II. "Sekitar 300 pasien dalam satu bulannya. Dimana dalam satu hari ada sekitar 25 penderita ISPA yang berobat kesini,"ujarnya, Selasa (4/10) kemarin. Dia mengungkapkan, penyakit ISPA sudah bertahun-tahun menduduki peringkat satu setelah penyakit alergi. Secara pasti, dia tidak bisa menyebutkan angkanya. Namun yang jelas, kata dia, besarannya sekitar 25 persen dari 80 pasien jumlah total yang berobat selama satu hari. "Besarannya sekitar segitu (25 persen, red). Karena rata-rata ada 80 pasien yang berobat ke puskesmas,"imbuh dia. Maria menambahkan, kebanyakan penderita ISPA dialami oleh anak-anak. Umumnya, lanjut dia, anak-anak ini mengalami batuk, flu dan demam. Dia mengungkapkan, penyebabnya diduga karena jajanan yang dikonsumsi di sekolah oleh anak-anak. "Didominasi pasien ISPA diderita oleh anak-anak. Mereka kebanyakan mengeluh karena demam, batuk, dan flu. Penyebabnya karena makanan bungkusan yang dikonsumsi oleh anak di sekolah,"tuturnya.(rez/acd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: