Akhirnya Rektor Unsoed Temui Mahasiswa, Dua Tuntutan Dikabulkan

Akhirnya Rektor Unsoed Temui Mahasiswa, Dua Tuntutan Dikabulkan

Akhirnya,-Rektor-Temui-Mahasiswa PURWOKERTO - Rektor Unsoed Achmad Iqbal akhirnya menemui massa mahasiswa di halaman Gedung Rektorat Unsoed, Jumat (17/6). Meski pada sesi audiensi kedua yang dilakukan siang hari, Iqbal meninggalkan audiensi tanpa ada konfirmasi sebelumnya. Hal itu terjadi pasca adanya insiden kericuhan antara petugas keamanan dan massa mahasiswa, yang menjadikan suasana semakin tidak kondusif. Dalam lanjutan aksi gabungan mahasiswa Soedirman Melawan, Iqbal menyampaikan beberapa poin terkait tuntutan mahasiswa. Sebelumnya Iqbal menyampaikan alasan dia tidak menemui massa pada Kamis (16/6). Hal itu dikarenakan tidak adanya surat untuk berdialog yang ditujukan kepada dirinya. Ada beberapa poin penting yang disampaikan Iqbal, di antaranya pencabutan SK Rektor terkait uang pangkal yang dibebankan pada mahasiswa baru angkatan 2016. "Uang pangkal akan dihapuskan. Namun kalau ada sumbangan atau lain-lain, Unsoed tetap menerima," ujarnya. Selain itu berkaitan dengan uang kuliah tunggal (UKT). Dalam audiensi kemarin, Iqbal menyatakan bahwa tahun 2016 ini tidak ada kenaikan UKT. Namun pihaknya akan tetap memberlakukan hingga level 8 jika Kemenristekdikti menurunkan aturan baru. "Sementara ini aturan besaran UKT masih menggunakan regulasi Permenristekdikti Nomor 22 Tahun 2015. Kalau sudah ada yang bayar, maka kelebihannya akan disimpan," katanya. Audiensi sempat ditunda karena masuk salat Jumat, namun dilanjutkan kembali sekitar pukul 13.00. Pada audiensi sesi kedua, mahasiswa memaparkan sejumlah temuan dan kajian berkaitan dengan UKT dan uang pangkal. Di tengah audiensi, sempat terjadi insiden yang diduga diprovokasi oleh petugas keamanan Rektorat. Hal itu memicu kemarahan mahasiswa yang hadir. Maka aksi saling dorong antara petugas keamanan dan mahasiswa tidak bisa dihindarkan. Tidak ada korban luka dalam insiden tersebut. Namun pasca insiden, Rektor Unsoed diketahui sudah tidak berada di dalam ruangan Rektorat. Presiden BEM Unsoed, Abdullah M Ikhsan menyayangkan hal itu. Menurutnya, hal itu sangat tidak mencerminkan sikap pemimpin yang baik. Padahal masih ada beberapa tuntutan lagi yang belum disampaikan. Dalam orasinya pasca insiden, Ikhsan mengatakan sempat masuk untuk menemui Rektor, namun di dalam ruangan hanya ada wakil rektor I dan wakil rektor III. Sedangkan rektor sudah tidak ada. Dia menambahkan, ada beberapa pernyataan rektor yang menurutnya masih bisa diperdebatkan. Pertama terkait undangan untuk berdialog. Menurutnya, surat pemberitahuan pelaksanaan aksi termasuk hasil kajian sudah diserahkan ke Rektorat Unsoed pada H-10 aksi. Untuk penarikan UKT kepada mahasiswa baru 2016, menurutnya belum ada dasar hukumnya. Pasalnya, sampai saat ini belum ada aturan baru yang berkaitan dengan kenaikan UKT dari pusat. Sehingga dasar kenaikan UKT yang hampir 100 persen tahun 2016 ini sebenarnya belum ada dasar hukum atau legalitas yang jelas. "Unsoed menarik UKT tanpa ada dasar hukum yang jelas, itu sama saja dengan pungli. Dan penjelasan itu yang masih kita kejar. Namun sejauh ini pertanyaan itu belum terjawab," jelasnya. Sampai berita ini ditulis, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Soedirman Melawan, masih bertahan di Gedung Rektorat Unsoed. Mereka akan tetap bertahan sampai mendapat penjelasan lebih lanjut dari rektor. (bay/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: