Kelanjutan Pembangunan RPH Tambaksari Belum Jelas
PURWOKERTO - Pembangunan tahap III rumah potong hewan (RPH) Tambaksari masih belum dapat dipastikan. Pasalnya hingga pertengahan Juni, realisasi pembangunan fisik belum juga dimulai. Meski secara umum tidak mengganggu operasional RPH, pembangunan diharapkan bisa lebih menunjang operasional RPH secara maksimal. "Saat ini kita masih menunggu proses lelang karena belum ada pemenangnya. Kita berharap bulan ini proses lelang bisa selesai. Sehingga bulan Juli nanti atau sehabis Lebaran, pekerjaan fisik sudah bisa dimulai," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinnakkan) Kabupaten Banyumas, Widarso. Dijelaskan, pengajuan lelang RPH Tambaksari tahap ketiga memang sempat mengalami kendala. Sebab ada beberapa perubahan desain yang harus disesuaikan, termasuk penyesuaian harga. Seperti diketahui, pengajuan lelang ke ULP baru masuk sekitar akhir Mei lalu. Widarso menegaskan, pembangunan fisik RPH tidak akan mengganggu operasional. Pembangunan yang akan dilakukan hanya berupa sarana pendukung seperti pagar keliling, ruang pertemuan, hingga pavingisasi jalan. Rencananya, masih ada dua tahap lagi untuk menyempurnakan bangunan RPH Tambaksari. Untuk alokasi anggaran pembangunan RPH tahap III mencapai Rp 1,5 miliar yang berasal dari DAK luncuran tahun 2015, serta DAK tahun 2016. Pengembangan RPH, lanjut Widarso, diharapkan dapat lebih memaksimalkan potensi RPH Tambaksari. Meski sudah beroperasi hampir empat bulan, RPH Tambaksari dinilai belum maksimal. Dari data yang ada, per harinya RPH Tambaksari baru mampu melakukan pemotongan hewan sebanyak 10-15 ekor. Padahal kapasitas maksimal di RPH tersebut mencapai 50 ekor per hari. (bay/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: