Banyumas Masih Sulit Terapkan Lima Hari Sekolah

Banyumas Masih Sulit Terapkan Lima Hari Sekolah

Banyumas-Sulit-Terapkan-Lima-Hari-Sekolah PURWOKERTO - Penerapan lima hari sekolah dinilai sulit diterapkan di Kabupaten Banyumas. Hal itu disebabkan, Banyumas terdiri dari wilayah perkotaan dan pedesaan. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Purwadi Santoso. "Untuk itu kita terus melakukan evaluasi dengan melibatkan beberapa pihak," tuturnya. Menurutnya, untuk wilayah perkotaan cenderung cocok untuk lima hari sekolah, namun untuk wilayah pedesaan cenderung cocok untuk enam hari sekolah. Terkait evaluasi, kata Purwadi, tidak terlalu mendesak karena uji coba dilakukan selama satu tahun dan keputusan lima hari atau enam hari sekolah akan diterapkan pada semester depan."Jadi meskipun sudah ada evaluasi, tidak akan berpengaruh apa-apa di semester ini," terangnya. Sementara itu, kajian akademik terkait rencana penerapan lima hari sekolah sudah diserahkan ke gubernur sekitar tiga minggu lalu. Kajian akademik akan menjadi salah satu pertimbangan, lima hari sekolah dilanjutkan atau kembali ke enam hari sekolah. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nur Hadi Amiyanto mengatakan, kajian akademik yang digarap oleh tim berdasarkan laporan dari masing-masing daerah terkait hasil uji coba penerapan lima hari sekolah."Saat ini masih dalam tahap uji coba selama satu tahun, sehingga memang belum ada keputusan apapun," jelasnya. Dalam rencana penerapan lima hari sekolah, tidak ada paksaan baik dari pusat maupun dari provinsi. Menurutnya, hal yang paling terpenting dalam penerapan lima hari sekolah adalah terpenuhinya point-point yang diatur dalam kurikulum. Diharapkan akan mempermudah dalam proses belajar mengajar. "Kami juga tidak memaksa. Misal karena lima hari sekolah ada anak yang harus pulang malam, dan mengganggu aktivitas mereka. Kami tidak akan memaksa harus mengikuti lima hari sekolah," terangnya. (ida/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: