Yang Kontroversial di PON XX Papua 2021, Kena Pukulan Jelang Garis Finis, Gagal Raih Emas
SAMPAI SUDAH: Atlet selam Jawa Timur Priscillia Gunawan setelah menuntaskan final nomor 6.000 meter putri. (KONI Jatim) Priscillia Gunawan hampir menutup kariernya dengan sempurna. Peselam Jawa Timur (Jatim) itu sempat memimpin di nomor 6.000 meter putri. Dia dibuntuti peselam Papua Annisa Fabiola. Tapi, insiden terjadi di 50 meter jelang garis finis. Jarak kedua peselam yang tipis membuat gesekan terjadi. Benar saja, Priscillia kena pukulan dari Annisa. Gerakan Priscillia kemudian melambat. Annisa langsung memanfaatkannya. Kemudian finis sebagai yang tercepat. https://radarbanyumas.co.id/dhinda-salsabila-atlet-papua-yang-bawa-pulang-3-medali/ Annisa finis dengan catatan waktu 1 jam 19 menit 12,69 detik. Tipis sekali dengan Priscillia dengan waktu 1 jam 19 menit 13,27 detik. Artinya, Priscillia hanya berjarak 0,57 detik dari sang juara. "Ya gimana lagi? Kurang 50 meter finis saya sempat digaplok (dipukul, Red) sama Annisa. Tapi ya nggak apa-apa lah," kata Priscillia kepada Jawa Pos. Panitia sempat melihat kejadian itu. Kemudian berunding dengan kedua pihak. Jika terbukti, Annisa bisa didiskualifikasi. Butuh waktu hampir 60 menit bagi panitia untuk memberi keputusan. Dan, panitia memutuskan Annisa tetap menjadi juara. Apakah Priscillia kecewa? "Nggak masalah. Mungkin rezeki saya memang cuma perak saja," katanya. Torehan perak tersebut sekaligus menutup karier Priscillia. Dia sudah berusia 36 tahun. "Ini kejuaraan terakhir. Saya pensiun dengan medali perak ini," kata perempuan yang hobi bersepeda itu. Priscillia sudah ikut lima kali PON. Total, dia sudah mempersembahkan enam emas bagi Jatim. Di PON XIX/2016, dia menyumbangkan satu emas dan satu perak. "Setelah ini saya mau istirahat dulu," tambahnya. Ketua Pengprov POSSI Jatim Mirza Muttaqien mengapresiasi Priscillia. Menurut dia, performa Priscillia sudah oke. Apalagi, usianya sudah 36 tahun. Dia hanya menyesalkan adanya insiden dengan peselam Papua. Pihaknya ogah mengajukan protes. "Tapi, kami akan beri bukti-bukti insiden itu kepada PB PON," kata Mirza kepada Jawa Pos. Mirza tidak lagi bicara soal medali. Dia punya alasan ingin mengirim bukti insiden itu. "Kami ingin bicara soal fair play saja kepada PB PON. Begini lho fair play itu. Kami tidak menuntut apa-apa. Cuma itu saja kok," kata Mirza. Masih ada empat nomor final selam laut yang akan digelar. "Kami targetkan bisa menambah dua emas," tutup Mirza. (jpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: