Lima Tahun Menghilang, Heri Akhirnya Bertemu Keluarga, Sudah Dianggap Meninggal dan Dikirimi Doa Tahlil
DITEMUKAN : Heri saat ditemukan dan dievakuasi komunitas relawan ODGJ Banyumas. Foto kanan, Heri bertemu kembali dengan keluarganya, didampingi Kabid Perlindungan Jaminan Rehabilitasi Sosia (RPJS) Dinsospermades dan Komunitas Relawan ODGJ Banyumas. Lima tahun sudah Heri Kusaeri (35), warga Garut, pergi dari rumah. Dia menghilang tanpa kabar apapun ke pihak keluarga. Disangka sudah meninggal dunia, keluarga pun sempat mengadakan doa tahlil untuknya. AHMAD ERWIN, Banyumas Tapi siapa sangka, keluarga yang kadung menganggap Heri telah tiada, kini riang gembira. Merekabisa berjumpa kembali. Heri Ditemukan di Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang oleh Komunitas Relawan ODGJ Banyumas pada 11 Mei 2022. Tahun 2017 lalu, sebelum pergi meninggalkan rumah, Heri kala itu belum dikenal sebagai penyandang disabilitas mental atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Amat Rahmat (47), Kakak Sepupu Heri bercerita, ada konflik internal antara orang tua Heri yang membuat anak pertama dari tiga bersaudara itu menanggung beban. "Lima tahun lalu, keluarga Heri mengalami perpecahan, ayah dan ibunya bercerai. Kejadian itu menjadi salah satu beban terberat baginya," kata dia. Kejadian itu pula yang diduga menjadi penyebab Heri, yang juga dikenal sebagai orang yang suka menyendiri, pergi dari rumah. Heri pergi tanpa membawa sehelai pakaian pengganti ataupun uang. https://radarbanyumas.co.id/hilang-5-tahun-dan-sudah-dianggap-meninggal-pria-odgj-ini-dijemput-di-banyumas-dan-akhirnya-bertemu-keluarganya-lagi/ Heri pergi entah kemana. Amat menuturkan, pihak keluarga telah berusaha mencari kemana-mana. Namun sayang seribu sayang, setelah satu tahun pencarian juga tidak membuahkan hasil apapun. DITEMUKAN : Heri saat ditemukan dan dievakuasi komunitas relawan ODGJ Banyumas. Foto kanan, Heri bertemu kembali dengan keluarganya, didampingi Kabid Perlindungan Jaminan Rehabilitasi Sosia (RPJS) Dinsospermades dan Komunitas Relawan ODGJ Banyumas. Keluarga putus asa. Mereka mengikhlaskan kepergiannya dan beranggapan Heri telah tiada dari dunia fana ini. "Segala upaya dilakukan demi menemukannya, tapi tetap saja nihil," lanjut dia. Amat pun mengungkapkan, pihak kelurga sempat mengundang tetangga untuk mengadakan tahlil bagi Heri. "Keluarga sudah putus asa. Kami menganggap dia telah meninggal dan mengundang warga untuk tahlil bersama," beber dia. Akan tetapi pada hari Minggu (5/6) lalu, kisah sebenarnya Heri terkuak. Siapa yang menyangka Heri yang sudah dianggap tiada itu akhirnya bisa kembali bertemu dengan keluarganya. Pertemuan Heri dengan keluarganya kembali memakan waktu kurang dari sebulan sejak dia ditemukan pertama kali oleh Komunitas Relawan ODGJ Banyumas di Limpakuwus Sumbang. Sapto Adi Wibowo, Ketua Komunitas Relawan ODGJ Banyumas mengatakan, pertama keberadaan Heri dilaporkan ada di Gandatapa Sumbang "Pertama ada laporan di Gandatapa Sumbang selama 2 hari. Lalu pindah dan akhirnya ketemu di limpakuwus Sumbang dekat BPTU baturaden," ungkapnya. Setelah ditemukan, Heri yang saat itu belum diketahui namanya, dimandikan dan dibersihkan. Dia pun diberi makan, lalu kemudian dilakukan assesment untuk mengetahui alamatnya. Namun itu belum membuahkan hasil. DITEMUKAN : Heri saat ditemukan dan dievakuasi komunitas relawan ODGJ Banyumas. Foto kanan, Heri bertemu kembali dengan keluarganya, didampingi Kabid Perlindungan Jaminan Rehabilitasi Sosia (RPJS) Dinsospermades dan Komunitas Relawan ODGJ Banyumas. Tetapi saat diberi diberi kertas dan pulpen, walaupun Ia sulit untuk diajak berbicara, akhirnya Heri menulis sesuatu. "Dan akhirnya dia menulis nama Heri Kusaeri, alamat Sirnajaya RT 01 RW 02 Pasirwangi Garut," lanjut pria yang akrab dipanggil Saprol itu. Mendapatkan identitas serta alamat lengkapnya itu, para relawan kemudian mengkonfirmasi hal tersebut ke Dinsospermades Banyumas untuk meminta arahan. Dengan didampingi Polsek Sumbang, Heri juga sempat dibawa ke RSUD Banyumas guna mendapatkan penanganan medis selama 14 hari. Setelah dibolehkan pulang, Ia sempat menetap sementara di rumah singgah milik Dinsospermades. "Kami berusaha meneruskan data tersebut ke media sosial. Tak lama kemudian ada yang mengenalinya dan terkonek dengan keluarga yang berada di Garut. Setelah komunikasi akhirnya Minggu 5 Juni 2022 sore keluarga Heri menjemput Heri ke Purwokerto," kisahnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: