Bioetika Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati dalam Perspektif Al-Qur'an

Bioetika Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati dalam Perspektif Al-Qur'an

Oleh : Jillsa Karina (Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) KEANEKARAGAMAN hayati (biodiversity) merupakan suatu istilah yang mencakup semua bentuk kehidupan yang mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi. Keanekaragaman hayati kini mulai mengalami kemerosotan. Perusakan habitat telah mengganggu ekosistem yang akan mengancam berbagai spesies. Eksploitasi spesies flora dan fauna berlebihan akan menimbulkan kelangkaan dan kepunahan spesies. Penyeragaman varietas tanaman dan ras hewan budidaya menimbulkan erosi genetik, sehingga akan menimbulkan krisis keragaman hayati. Keanekaragaman hayati sesungguhnya merupakan anugerah Tuhan yang mestinya disyukuri dan dimanfaatkan secara arif. Keanekaragaman menjadi sunnatullah untuk menjaga keseimbangan kehidupan di alam ini, jika tidak dijaga kemungkinan besar akan terjadi bencana dan musibah bukan hanya menimpa manusia tetapi juga pada semua makhluk. Namun kearifan tersebut nyaris tidak ada, karena krisis etika sebagian orang yang tidak peduli terhadap keanekaragaman hayati. Al-Qur'an adalah kitab panduan yang berisi nilai-nilai etika yang mestimya dijadikan pedoman kehidupan masyarakat muslim Indonesia, tak terkecuali juga dalam konteks pemanfaatan keragaman hayati. Dalam Al-Qur'an yang digunakan untuk menunjukan keanekaragaman hayati diungkap secara implisit dan eksplisit. Ungkapan yang implisit ditunjukan oleh informasi berbagai ragam makhluk yang diciptakan oleh Allah. Misalnya pada Q.S Al-Tin :1 dan Q.S Al-An'am : 99. Sementara itu, untuk penyebutan secara eksplisit Al-Qur'an dalam Q.S Al-Rum : 22, Q.S Fathir:27 dan Q.S Thaha :53 Keanekaragaman hayati yang digambarkan dalam Al-Qur'an setidaknya meliputi dua macam, yaitu Pertama, keanekaragaman hayati pada tanaman sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al-An'am :141). Kedua, keanekaragaman hayati pada hewan atau binatang sebagaimana dijelaskan antara lain dalam firman Allah SWT Q.S Al-An'am : 142 dan Q.S Al-Fathir : 28. Oleh sebab itu, Al-Qur'an mempersilahkan manusia untuk memanfaatkannya. Diantara manfaat dari keanekaragaman tumbuhan atau tanaman tersebut adalah, 1. Sebagai bahan makanan pokok, 2. Sebagai bahan obat-obatan, 3. Sebagai bahan masakan. Sementara itu diantara manfaat keanekaragaman hewan, 1. Bahan makanan, 2. Untuk kendaraan, 3. Dan juga untuk obat-obatan. Namun apapun manfaat yang ada dalam keanekaragaman hayati yang bisa digunakan oleh manusia, harus mempertimbangkan prinsip bioetika. Prinsip-prinsip bioetika dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati yang ditawarkan Al-Qur'an agar pembangunan ini tidak merusak kelestarian alam, yaitu : Pertama, prinsip al-adalah (justice) yakni berlaku adil. Adil dalam konteks ekologi berarti kita berbuat seimbang, tidak berlaku aniaya terhadap alam dan lingkungan. Kedua, prinsip al-tawazun (keseimbangan). Pengolahan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati harus selalu memperhatikan aspek keseimbangan alam. Manusia tidak boleh boros, berlebihan dan tabzir. Ketiga, prinsip al-intifa dun fasad (mengambil manfaat tanpa merusak). Sejauh hal-hal yang bermanfaat bagi manusia dan tidak boleh menguras semua sumber daya alam hingga menimbulkan kerusakan. Keempat, al-ri'ayah dunia al-israf yakni memelihara dan merawat dan tidak berlebihan eksploitatif, hingga tidak merusak keberlanjutan ekologi. https://radarbanyumas.co.id/5-ayat-al-quran-sebagai-pilihan-untuk-dipelajari-sehari-hari/ Dengan demikian, merusak keanekaragaman hayati berarti sama dengan menghilangkan ayat-ayat Tuhan di muka bumi ini. Sebaliknya, merawat dan memeliharanya menjadi salah satu indikator ketakwaan seseorang terkait dengan keanekaragaman hayati, sebagaimana disyaratkan dalam Q.S Yunus "bahwa pergantian siang dan malam dan keanekaragaman ciptaan Allah benar-benar terdapat tabna-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa. (Q.S Yunus : 6) Referensi : - Ali , Nuraliah . 2019 . Urgensi Bioetika Dalam Perkembangan Biologi Modern Menurut Perspektif Islam . Jurnal Binomial Vol.2 No.1 - Mustaqim , Abdul. 2015 . Etika Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati Dalam Perspektif Al- Qur'an . Hermeneutik , Vol.9 No.2 - Sutoyo . 2010 . Keanekaragaman Hayati Indonesia. Suatu Tinjauan : Masalah dan Pemecahannya . Buana Sains Vol.10 No.2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: