Lebih Senang Ditemani Buku Ketimbang Gadget
JUARA: Air Bravian Ideatama alias Ubri saat tampil lomba bercerita di Dinarpusda Kabupaten Banyumas. Air Bravian Ideatama, Juara Lomba Bercerita Tingkat Kabupaten GADGET seakan menjadi "sahabat" anak masa kini. Namun tidak bagi Air Bravian Ideatama, atau yang akrab disapa Ubri. Baginya buku menjadi teman yang asyik untuk mengisi waktu luang. LAILY MEDIA Y, Purwokerto Sering kita lihat anak usia SD sampai SMP berjejer tapi bukan saling ngobrol. Mereka asyik dengan permainan yang ada dalam gadget. Hal itu tidak berlaku bagi Ubri. Meskipun tidak mengikuti tren seperti teman-temannya dengan bermain Mobile Legend, Free Fire, dan sebagainya, tidak membuatnya minder. "Saya tetap bisa bergaul dan berteman tanpa ikut main game di gadget," ujar Ubri dengan gaya khas anak-anak. Dia pun dipercaya pihak sekolah untuk mengikuti lomba. Dimulai lomba nyanyi tingkat sekolah di SDN 1 Kranji Purwokerto, pada perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Kemudian ditunjuk mengikuti lomba Mata Pelajaran dan Seni Islam (MAPSI) tingkat kabupaten. Ubri pun meraih juara pertama pada lomba tersebut pada kategori Khotbah. "Pas itu dilakukan secara daring karena masih pandemi covid-19," papar Ubri. Dari situ, pihak sekolah melihat potensi lain dalam diri Ubri. Dia pun ditunjuk kembali untuk ikut Lomba Bercerita, diselenggarakan Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Dinarpusda) Kabupaten Banyumas. Pelaksanaannya belum lama ini, pada April sampai Mei tahun ini. Ubri memilih bercerita sejarah tentang Misteri Curug Cipendok. Dengan bahasa yang mudah dipahami, gaya luwes saat bercerita, dan rasa percaya diri, membuatnya meraih juara pertama. "Sempat grogi dan deg-degan sebelum tampil, tapi ditenangin sama ibu, jadi lebih percaya diri," ujarnya. Ubri yang saat ini duduk di bangku kelas 5 ini, dibantu guru dan orang tuanya berlatih. Menjadi keuntungan tersendiri, ibunya yaitu Yani Susmi Wahyuningsih (Nining) merupakan pegiat teater, sehingga membantu dalam gerakan dan penyampaian cerita. Dalam kesehariannya, Ubri yang tidak ketergantungan gadget, lebih dekat dengan buku. Dia menyukai buku cerita atau novel anak, serta komik. Selain itu juga memiliki hobi mengoleksi mobil-mobilan Hot Wheels. Tidak hanya koleksi sebagai pajangan atau mainan, Ubri mencoba bongkar pasang dan mencari tahu jenis mesinnya. "Kadang cari tahu browsing di internet tentang mesin dan spesifikasi mobil," imbuhnya. Sementara itu, Nining ibu dari Ubri juga mendukung apa yang menjadi hobi anaknya. Sedari bayi, Nining tidak mengenalkan gadget pada Ubri. Dia lebih mengenalkan buku-buku cerita. Namun karena ada sekolah online, akhirnya membolehkan Ubri mengoperasikan smartphone. "Saya kasih waktu tiga jam sampai jam 21.00, kalau weekend boleh full," katanya. Dengan dibebaskan mengoperasikan smartphone, Ubri justru lebih sering browsing apa yang menjadi kesukaannya. Seperti browsing tentang otomotif. Dia jarang menggunakan smartphone untuk bermain game. Sampai sekarang, Nining tidak mengarahkan kesukaan atau bakat anaknya. Jika ada kesempatan, selalu dimanfaatkan dengan baik. Seperti mengikuti lomba-lomba, maupun dari hobi anaknya. https://radarbanyumas.co.id/winjani-siswi-slb-yang-multitalenta-raih-segudang-prestasi/ "Kesempatan tidak datang dua kali, kalau tidak dicoba tidak akan pernah tahu apakah kita mampu atau tidak," paparnya. Dia mendukung apa yang jadi cita-cita anaknya. Terpenting masih dalam batas wajar dan positif. Dan dalam waktu dekat, Ubri kembali dipercaya sekolah untuk ikut olimpiade sains nasional (OSN) mata pelajaran IPA. Meskipun jarang terlihat tekun belajar, nilai-nilai pelajarannya tidak pernah di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: