Mengapa Puasa Mentarbiyah Kaum Muslimin Menjadi Orang Bertaqwa?
Oleh Dr. Kusno, M.Pd - Dosen Prodi Pendidikan Matematika FKIP UMP Perhatikan Firman Allah SWT yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS: Al-Baqarah 183) Secara bahasa puasa berarti menahan diri dari melakukan sesuatu, sedangkan secara terminologi dalam Islam puasa berarti menahan diri dari makan, minum, nafsu syahwat dan segala yang membatalkan/merusaknya sesuai syarat dan rukun tertentu mulai dari terbit fajar sampai tenggelamnya matahari yang diawali dengan niat karena Allah SWT. Walaupun seseorang yang sedang berpuasa merasa lapar dan dahaga, namun ia harus tunduk dan patuh terhadap aturan Allah SWT untuk menahan diri dari makan, minum, menggauli istrinya serta segala hal yang dapat membatalkan dan merusak puasanya sampai batas waktu yang ditentukan. Ini berarti puasa melatih kemampuan mengendalikan diri sesuai apa yang disyariatkan Allah SWT. Selama proses pengendalian diri, akan muncul berbagai kekuatan ruhaniyah dalam diri seseorang yang disebabkan karena berpuasa yaitu sebagai berikut: 1. Puasa mensyari’atkan seseorang agar tidak makan, minum dan yang membatalkan puasa disiang hari walaupun tidak ada orang yang melihatnya. Implikasinya dapat menumbuhkan kekuatan ihsan (yaitu merasa dilihat dan diawasi oleh Allah SWT). Kekuatan ihsan pada diri seseorang akan melahirkan kehati-hatian, kejujuran dan dan kedisiplinan dalam melakukan sesuatu dengan harapan mendapatkan keselamatan dari Allah SWT semata (rajaaullah). 2. Ibadah puasa memiliki keutamaan besar yang sangat dibutuhkan manusia antara lain: - Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya (HR Bukhari, Muslim) - Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan mengharapkan pahala maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR Bukhari) Ada tiga gologan orang yang tidak akan ditolak doanya yaitu, imam yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan orang yang didzolimi. Doanya diangkat keawan dan dibukakan baginya pintu langit dan Tuhan azza wa jalla berfirman: Demi kemuliaanKu Aku pasti menolongmu setelah ini (HR. Ahmad) - Setiap amal kebaikan yang dilakukan manusia akan dilipatgandakan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuhratus kali lipat. Allah SWT berfirman kecuali puasa. Puasa adalah untukKu dan Aku sendiri yang akan membalasnya, karena ia telah meninggalkan syahwat dan makanan karenaKu. (HR Muslim). - Di dalam Surga terdapat sebuah pintu yang bernama ar-Rayyan. Adapun yang masuk melalui pintu itu di hari kiamat hanyalah orang-orang yang berpuasa, sedangkan yang lainnya tidak masuk lewat pintu tersebut. Saat itu akan diseru, “Manakah orang-orang yang berpuasa?” maka mereka yang berpuasa bangun untuk memasukinya, sedangkan yang lain tidak. Bilamana mereka telah masuk, maka pintu itu ditutup dan tidak ada lagi yang bisa memasukinya. (HR Bukhari, Muslim) Dengan mengharapkan keutamaan tersebut maka saat berpuasa akan terasa senang, ringan, mengasyikkan dan penuh kecintaan (mahabbatullah). 3. Selain memiliki keutamaan, ada juga ancaman bagi orang yang meninggalkan puasa Ramadhan sebagaimana sabda Rasulullah SAW dari Abu Hurairah,” Barang siapa yang berbuka (tidak berpuasa) sehari di bulan Ramadhan tanpa adanya alasan ataupun sakit, maka seluruh puasa yang dilakukannya selama setahun tidak dapat menggantinya. (HR Bukhari). Dengan mencermati ancaman ini maka ibadah puasa dapat menumbuhkan kekuatan rasa takut hanya kepada Allah SWT (khaufullah). Ketiga unsur kekuatan ruhaniyah tersebut (rajaaullah, mahabbatullah dan khaufullah) saling berkolaborasi untuk mewujudkan apa-apa yang diperintahkan Allah SWT dan menjauhkan apa yang dilarangNya dengan penuh hati-hati sehingga akan melahirkan suatu kekuatan baru yang disebut Taqwa. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa puasa dapat memberikan tarbiyah untuk menjadi orang-orang yang bertaqwa. Oleh karena itu marilah kita jaga puasa Ramadhan kita dengan sebaik-baiknya agar Allah SWT berkenan menjadika kita orang yang sangat mulia disisiNya yaitu orang yang bertaqwa. Wallahu a’lam. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: