604 Butir Amunisi Disita di Namangkawi, Diduga untuk Pasok Teroris Papua
Kapolres Mimika AKBP I.G.G. Era Adhinata. Foto istimewa JAKARTA - Satgas Nemangkawi berhasil menangkap empat orang yang memiliki 604 butir peluru kaliber 5,56 milimeter. Diduga ratusan amunisi itu dipasok untuk kelompok separatis teroris (KST) yang selama ini melakukan aksi bersenjata di Papua. Kapolres Mimika AKBP I.G.G. Era Adhinata menuturkan, tiga di antara empat orang itu ditangkap di Timika. ”Masih berupaya mengetahui sumber amunisi ini dari mana,” tuturnya. Dari seorang pelaku berinisial AB, petugas mendapatkan 225 butir amunisi. Dia ditangkap di rumahnya di Jalan Pendidikan Jalur 7, Timika. ”Sebuah sepeda motor juga disita,” katanya. https://radarbanyumas.co.id/ngeri-bom-mother-of-satan-seberat-35-kg-ditemukan-di-gunung-ciremai/ Dari keterangan AB, petugas lantas mengejar dua orang berinisial BS dan KG. Sebab, AB pernah menjual 350 butir amunisi kepada KG dengan diperantarai BS. BS ditangkap di Jalan Sam Ratulangi dan KG diamankan di Jalan Hasanuddin, Timika. Petugas langsung melakukan penggeledahan dan menemukan amunisi yang disimpan di kandang babi di dekat rumahnya. ”KG menunjukkan tempat penyimpanannya,” tuturnya. Amunisi yang ditemukan di kandang babi itu berjumlah 349 butir. Dengan begitu, jumlah total amunisi yang ditemukan dari tiga orang mencapai 604 butir. Sayang, Era tidak menyebut siapa satu orang yang telah ditangkap dan apa perannya. ”Yang pasti, selain amunisi, kami amankan sebuah mobil Daihatsu Terios,” jelasnya. Dia mengatakan, dari pengakuan KG diketahui bahwa rencananya amunisi tersebut dijual kepada pimpinan KST Egianus Kogoya di Nduga. ”Kami berhasil menghentikan pasokan amunisi untuk KST,” ujarnya. Sementara itu, Kabidhumas Polda Papua sekaligus Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombespol A.M. Kamal telah mengetahui penangkapan empat orang dengan barang bukti 604 butir amunisi tersebut. ”Saya tanya ke Kapolres Mimika,” jelasnya. Kamal pernah mengungkapkan seberapa penting senjata dan amunisi bagi KST. Menurut dia, seorang pembawa senjata dari KST dikawal tiga orang. Tiga orang yang mengawal itu membawa parang dan panah. ”Mereka bukan untuk mengawal orang yang membawa senjata, tapi untuk mengambil senjatanya bila pembawa senjata terluka atau tewas,” jelasnya. Dengan begitu, jumlah senjata yang dibawa KST tidak berkurang. Hal itu dilakukan karena senjata yang dibawa KST memang sedikit. Polri memastikan telah menetapkan 22 tersangka terkait dengan kerusuhan Yahukimo, Papua, yang menewaskan enam orang dan membakar belasan rumah. Kendati Yahukimo sudah aman, dipastikan masih ada 3.609 warga yang mengungsi. Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono menjelaskan bahwa 22 orang tersebut diduga terlibat dalam pembakaran dan penyerangan di Yahukimo. Soal aktor intelektual dari kerusuhan tersebut, Polri saat ini terus mendalami. Sangat mungkin tersangka semakin banyak. Tidak hanya berhenti di 22 orang. ”Didalami semua,” katanya. Dia menjelaskan, penyidik juga sedang menggali isu kematian mantan Bupati Yahukimo Abock Busup. Sebab, isu kematian mantan bupati itu menyulut kerusuhan. ”Siapa yang menyebarkan isu ini?” ujarnya. (idr/c19/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: