Isi BBM Tidak Boleh Asal, Ketahui Kompresi dan Oktan Bensin

Isi BBM Tidak Boleh Asal, Ketahui Kompresi dan Oktan Bensin

PURWOKERTO - Terdapat berbagai jenis bahan bakar minyak untuk kendaraan berbahan bakar bensin. Pada umumnya terdapat jenis Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo. Tahukah anda bahwa perbedaan jenis BBM tersebut memiliki penggunaan yang berbeda beda pula? Setiap jenis BBM memiliki nilai oktan/ Research Octane Number (RON) berbeda beda yang berarti terdapat perbedaan tingkat bakar jenis bahan bakar tersebut. Semakin rendah nilai RON akan semakin mudah terbakar, Sebaliknya semakin tinggi nilai RON maka semakin tinggi tingkat bakar BBM tersebut. Pemilihan jenis BBM tidak boleh asal dalam mengisi kendaraan anda karena setiap motor dan mobil memiliki nilai kompresi mesin yang berbeda beda. Kompresi mesin adalah tingkat pemampatan udara yang tercampur dengan bahan bakar oleh piston dalam silinder mesin sebelum busi menyala. Hal inilah yang membuat power suatu mesin itu berbeda beda dan apabila salah mengisi BBM maka kendaraan akan terasa hilang tenaga atau tarikan bisa jadi terasa berat. Untuk BBM jenis Premium memiliki RON 88 cocok untuk mesin dengan Rasio Kompresi ≤ 9:1. Pertalite memiliki RON 90 untuk rasio mesin 9-10, Pertamax memiliki RON 92 untuk rasio mesin 10-11, dan Pertama Turbo memiliki RON 98 untuk Rasio kompresi Padat >11:1 Untuk mengetahui rasio kompresi kendaraan anda, anda dapat melihat berbagai situs resmi di google atau pun anda dapat mengunjungi situs berikut untuk kendaran bermotor merek Honda https://www.otojurnalisme.com/umum/amp/pr-75592356/Tabel-Kompresi-Motor-Honda-Lengkap-Dengan-Jenis-BBM-Yang-Dianjurkan-Yuk-Disimak-Guys Dengan pemakaian jenis bahan bakar yang sesuai maka akan meningkatkan usai pakai mesin motor anda disamping dengan pergaintan oli secara rutin dan service berkala. https://radarbanyumas.co.id/harga-pertamax-naik-masyarakat-migrasi-ke-pertalite/ Kebanyakan orang kurang mengetahui dan menyepelakan hal hal demikian karena beranggapan selama motor masih dapat berjalan maka akan baik baik saja, mereka ke bengkel apabila motor mati dan tidak dapat berjalan sehingga menimbulkan pengeluaran yang lebih besar. (*/jagootomotif/dny/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: