Ramadhan, Terkandung Ibadah Agung

Ramadhan, Terkandung Ibadah Agung

Oleh : H. Muhammad Asdi Nurkholis, SPdI Lc MPd Ramadhan bulan suci penuh dengan nilai ibadah yang dibutuhkan oleh setiap pribadi muslim maupun muslimah, dan bukan sekedar menggugurkan kewajiban. Selain kewajiban puasa yang pahalanya tak terhingga, karena Allah yang akan memberikan balasannya, sebagaimana dalam hadis Qudsi: "Kecuali puasa, dia untuk-Ku, dan Aku yang akan memberikan balasan pahalanya, karena dia meninggalkan makan dan minumnya karena Aku.." (HR. Al-Bukhari). Bahkan orang yang memiliki udzur sakit dan sebab musafir masih diberikan keringanan untuk tidak berpuasa selama Ramadhan, namun tetap wajib mengqodho di bulan yang lain. Maka sungguh anjuran puasa ini menjadi ibadah agung pertama selama bulan Ramadhan. Jika kita mencermati dalam rangkaian ayat tentang puasa di Surat Al-Baqarah 186, terdapat Ibadah agung kedua berkaitan dengan anjuran berdoa kepada Allah. Kita semua membutuhkan Allah, dan salah satu bentuknya adalah memperbanyak berdoa kepada-Nya untuk kebaikan dunia dan akhirat kita. Diantara orang yang doanya mustajab adalah doa orang yang sedang berpuasa, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam: "..doanya orang yang berpuasa hingga datang waktu berbuka..". (HR. At-Tirmidzi) Oleh : H. Muhammad Asdi Nurkholis, SPdI Lc MPd Semakin menguatkan doa kita akan terkabul dikala kita berpuasa, hadirnya hati kita, ditambah lagi bahwa Allah dengan ilmu-Nya sangat dekat kepada hamba-Nya. "Jika hamba-Ku bertanya tentang-Ku, katakan: Aku sangat dekat". Ibadah agung ketiga selama Ramadhan adalah melakukan I'tikaf di 10 hari terakhir. Bahkan di antara amalan yang memudahkan seseorang mendapatkan Lailatul Qadar adalah melakukan I'tikaf, berdiam diri di masjid dengan memperbanyak melakukan ibadah, baik dengan memperbanyak shalat, dzikir, membaca Alquran maupun berdoa. Para ulama fiqih dalam 4 Madzhab pun menyebutkan rukun I'tikaf hanya dua, niat dan berada di Masjid. Allah kabarkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 187 "Jangan kalian dekati istri-istri kalian, saat kalian beri'tikaf di Masjid-masjid..". Perlu menjaga semangat dalam beribadah selama Ramadhan, sebab pancaran pahala dan kemuliaannya akan terus terang hingga malam lebaran. Sampai-sampai Nabi memotivasi kita dalam makna hadisnya; Barangsiapa yang berpuasa, mendirikan shalat tarawih dan menghidupkan malam Lailatul Qadar karena Iman dan berharap pahala di sisi Allah, maka akan diampuni dosa-dosa sebelumnya. Ya Rabb, catat kami menjadi golongan orang-orang yang senantiasa berpuasa, berdoa, mendirikan shalat malam, dan dapat meraih Lailatul Qadar. (*/Direktur D2 Bahasa Arab Ma'had Al Imam Malik UMP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: