Psikiater: Puasa Ramadan Bisa untuk Detoksifikasi Jiwa

Psikiater: Puasa Ramadan Bisa untuk Detoksifikasi Jiwa

Ilustrasi (Jawapos) JAKARTA - Tak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan fisik, Puasa Ramadan bisa untuk kesehatan batin dan mental. Segala stres, ketegangan, kecemasan, ketakutan, dan berbagai emosi negatif lainnya dapat diredam selama puasa Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) melaporkan hasil swaperiksa masalah psikologis secara online bahwa 75 persen masyarakat Indonesia mengalami masalah psikologis yaitu ansietas, depresi, trauma psikologis, dan bunuh diri. Puasa adalah upaya yang dilakukan secara sadar untuk menahan hawa nafsu, lapar, dan haus. Bila dikaji lebih mendalam, inti dari puasa adalah pengendalian diri. “Orang yang sehat jiwanya adalah orang yang mampu menguasai dan mengendalikan diri terhadap dorongan-dorongan yang datang dari dalam dirinya maupun yang datang dari luar. Jadi, sebenarnya dengan melakukan puasa kita sedang melatih diri kita untuk mencapai kesehatan jiwa yang optimal,” kata Psikiater Pusat Kesehatan Jiwa Nasional (PKJN) RS.Jiwa.dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor dr.Lahargo Kembaren, SpKJ. Menurutnya, puasa merupakan suatu sarana yang baik untuk detoksifikasi jiwa. Detoksifikasi jiwa saat puasa, kata dia, terjadi karena kita mengambil jarak, menjauhi hal-hal yang seringkali membuat jiwa kita terganggu. https://radarbanyumas.co.id/ingin-kulit-tetap-sehat-saat-puasa-ramadan-begini-caranya/ “Berbagai kebiasaan yang tidak baik dalam pikiran, sikap, dan perilaku diusahakan dikendalikan sepenuhnya menuju arah yang lebih baik saat melakukan puasa,” jelasnya. Ilustrasi (Jawapos) Menurut dr. Lahargo, beberapa perilaku yang terbentuk pada masa-masa puasa seperti menahan diri untuk tidak marah (anger management), menahan diri untuk tidak merokok, dan menahan diri untuk tidak melakukan perilaku pornografi. Itu semua adalah hal yang positif bagi pengembangan diri dan karakter serta kepribadian. Seperti kita ketahui bahwa perilaku-perilaku tersebut memberikan dampak negatif bagi kesehatan fisik dan jiwa. Maka, puasa dapat dijadikan suatu momentum untuk benar-benar melakukan perubahan perilaku yang mendasar dan terus menerus. Diharapkan dengan terjadinya suatu perubahan perilaku negatif menjadi perilaku yang positif maka kesehatan fisik dan jiwa lebih dapat ditingkatkan. Berikut ini manfaat puasa bagi kesehatan sebagai sarana detoksifikasi jiwa. 1. Regenerasi sel tubuh yang baru meningkat dan lebih baik 2. Sistem pencernaan, kardiovaskuler dan saraf lebih stabil dan seimbang 3. Membersihkan badan dari berbagai toksin dan menurunkan proses inflamasi (radang) 4. Endorfin (hormon anti stres) banyak dikeluarkan 5. Refleksi diri semakin meningkat dan mengendorkan ketegangan jiwa 6. Menajamkan fungsi indrawi meningkatkan kontrol diri 7. Spiritual coping, manajemen stres dengan mendekatkan diri pada pencipta (Jawapos/ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: