Deni Sumargo Heran, "Masih Ada Bioskop di Atas Tanah"

Deni Sumargo Heran,

Tantangan Rajawali, Bioskop Legendaris Purwokerto Sebutlah Netflix, Iflix, Viu, Disney+, atau platform nonton film lainnya. Belum lagi, persaingan pada jenis industri serupa. Adalah tantangan yang harus dihadapi Bioskop Rajawali Purwokerto. MUHAMMAD MAHDI, Purwokerto Selain digilas platform digital, ada pula saingan bioskop lain, dipukul juga dengan pandemi. Entah ada apa lagi di depan sana. Tantangan demi tantangan dihadapi Bioskop Rajawali. Bioskop ini umurnya sudah lebih dari 40 tahun. Maka bagi masyarakat Purwokerto dan sekitarnya, bioskop ini selalu punya tempat di hati. Bahkan tak sedikit yang kisah asmaranya dimulai dari tempat ini. Mendekati pujaan hati dengan dalih menonton film. Ahh.. Strategi ini sepertinya nyaris digunakan tiap lelaki. Dalam ruang gelap itu, benih-benih asmara mulai bertumbuh. Wajah bioskop yang terkesan jadul ini, semakin mempertegas umur bioskop yang tak lagi muda. Mungkin memang karakter ini yang ingin dibentuk. Tak masalah. Toh, jika masuk kedalam, nuansa modern kentara betul. Bioskop legendaris ini berdiri sejak 1980 dan menjadi salah satu bioskop dan mungkin satu-satunya yang masih mempertahankan design lamanya. Humas Bioskop Rajawali, Eny Kuswati mengatakan banyak artis yang pernah berkunjung ke Rajawali dan heran karena masih ada bioskop seperti itu. "Waktu itu ada Deni Sumargo. Dia heran ternyata masih ada bioskop di atas tanah. Karena kita ketahui sendiri bioskop kebanyakan di dalam Mall," kata dia. Rawajali sebenarnya bukan satu-satunya bioskop di Purwokerto. Pada tahun 1980-an ada bioskop lain, seperti bioskop Presiden, Kamandaka, Srimaya, Nusantara, Garuda, dan Rajawali. Namun pada masa krisis moneter 1998 hanya bioskop Rajawali yang mampu bertahan. Tak lain, itu karena kegigihan pemilik bioskop almarhum Hendro Budiono, yang kekeh ingin mempertahankan para karyawan dan bioskop. "Saya kalau mau cerita beliau suka sedih karena beliau pernah berkata kalau Rajawali tutup mau kerja apa dan dia sangat mengayomi. Kalau sekarang Dikelola oleh Edy Sujono anaknya alm Hendro," tuturnya. Eny adalah salah satu karyawan terlama yang bekerja di bioskop Rawajali. Selain dirinya ada beberapa karyawan yang bahkan juga bekerja sejak ada biokop Rajawali. https://radarbanyumas.co.id/ada-ada-saja-butsi-desta-pria-spiderman-dari-kranji-pecinta-garis-keras-film-karya-stan-lee/ Contohnya adalah seperti tukang parkir yang sudah 40 tahun bekerja, kemudian pelukis poster 32 tahun. "Mereka itu nyaman dan menikmati pekerjaannya, dan ini adalah sawah atau rumah mereka sehingga mencintai kerjaan disini," katanya. Dia mengatakan, kedepan akan ada rencana pengembangan bioskop. "Mungkin memperbaiki bagian depan, dan bertahap," tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: