22 Kali Juara Dalam Kurun Enam Tahun

22 Kali Juara Dalam Kurun Enam Tahun

MASIH BERJUANG: Pertemuan Kabag Kesra Setda Banyumas dengan Arju Naaji sebelum keberangkatannya mengikuti FASI Ke-IX di Palembang. (ISTIMEWA) Kisah Insipiratif Arju Naaji, Siswa Madrasah Sarat Prestasi Arju Naaji (15) pasti sudah tidak asing di telinga warga madrasah. Namanya sudah sangat familiar di gelaran lomba MTQ, STQ dan Tilawah sebagai juara tentunya. Mulai dari tingkat kabupaten hingga nasional. Bahkan dalam kurun waktu enam tahun terakhir, yakni sejak tahun 2015 hingga tahun lalu, sudah 22 juara yang dibukukannya. YUDHA IMAN PRIMADI, Purwokerto Saat ini, siswa MTs Ma'arif NU 1 Kebasen, putra Bapak Matori Nur Ihsan dan Ibu Soniyah tersebut, bahkan masih berjuang menambah gelar juaranya dengan mewakili Jateng pada cabang Tilawah anak-anak putra dalam Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) Ke-IX di Palembang. Kepiawaian Arju Naaji dalam mengaji tampak saat dirinya diundang sebagai guest star launching even Banyumas Mengaji di Graha Satria setahun lalu. Mengaji di depan Bupati, kapasitasnya sebagai "tukang lomba" sesuai dengan puluhan juara MTQ, STQ dan Tilawah yang telah diraih. Dibalik cemerlangnya prestasi Arju, sosok Ibu Soniyah setia mendampingi dari awal perjuangan kemanapun anak bontotnya itu berlomba. "Momen paling berkesan bagi kami saat Arju juara I MTQ umum tingkat Jateng tahun 2017. Dia berangkat tanpa saya dampingi," katanya pada Radarmas, Kamis (24/3). Soniyah yang saat ini diberi amanah sebagai Penyuluh Agama Islam pada KanKemenag Banyumas, selama dua tahun (2015-2017) setia mendampingi Arju kapan dan dimana pun dia berlomba. Bukan maksud memanjakan anak, pertimbangannya semata-mata karena usia Arju yang masih kecil dan masih membutuhkan pendampingan orangtua pada masa itu. "Saat mau berangkat ke Asrama Haji Donohudan mendadak saya sakit sampai harus operasi usus buntu sehingga batal mendampingi Arju. Alhamdulillah Arju berangkat bersama pembimbing dari Pemkab Banyumas," ungkapnya. Demi kesuksesan putranya meraih juara, Soniyah mengelabui Arju. Selama di Donohudan Arju sama sekali tidak diberi tahu kalau ibunya di rumah sakit karena operasi. Terbukti, dengan fokus berlomba Arju keluar sebagai juara I. Di perjalanan pulang dari Donohudan barulah kabar sakitnya ibunda disampaikan padanya. Mengetahui ibunya di rumah sakit, dari Donohudan Arju meminta langsung menuju ke rumah sakit. https://radarbanyumas.co.id/madrasah-kompak-sambut-milad-kakankemenag-banyumas/ "Dia kaget melihat saya masih di ICU. Histeris dan menangislah dia karena saya belum sadar pasca operasi. Seperti mukjizat, tetesan air mata dan tangisannya yang terdengar di telinga saya menjadi wasilah untuk kembali siuman," syukurnya. Selama lomba di Palembang hingga 27 Maret nanti, Arju didampingi Pelatih Qiroahnya sejak kecil bernama Ustadz Ali Mas'ud SPd. Doanya Arju dan tim pulang mengharumkan nama Jateng, Banyumas dan madrasah. Informasi yang diterimanya hari ini (Kamis) setelah berangkat dari Banyumas Selasa (22/3) dengan fasilitasi Pemkab Banyumas, Kemenag Banyumas dan Badqo TPQ, rombongan kafilah Jateng sudah sampai di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang pukul 12.50 WIB. "Alhamdulillah sejak lomba di Maluku saya sudah tidak mendampingi. Waktu di Medan dan Padang saya ikut," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: