Dampak Covid-19 terhadap Ekonomi dan Pelajar di Desa Perigi Kalimantan Barat

Dampak Covid-19 terhadap Ekonomi dan Pelajar di Desa Perigi Kalimantan Barat

Yosepan Selly COVID-19 menimbulkan dampak yang sangat serius pada aspek kehidupan di muka bumi, terutama di sektor ekonomi. Tidak hanya berefek pada ekonomi tapi juga pada siswa dan mahasiswa karena harus belajar online. Dengan sekolah online banyak mahasiswa yang kesulitan, terutama jaringan atau sinyal, karena banyak sekali siswa atau mahasiswa yang tinggal di kampung, terutama di Desa Perigi Jelai Hulu, Kalimantan Barat tidak memiliki tower. Maka siswa harus mencari sinyal atau pergi ke BUMDES untuk belajar online. https://radarbanyumas.co.id/tanpa-sinyal-siswa-sd-n-4-kalisat-kalibening-gunakan-satelit-lapan-untuk-pembelajaran/ Jadi siswa kalau tidak memiliki kouta maka mereka pergi ke BUMDES. Tapi di BUMDES juga terkadang ada kendala yaitu gangguan sinyal dan jika tidak bisa internetan siswa terpaksa harus mencari sinyal. Di BUMDES tidak gratis harus bayar jadi siswa juga harus ada uang untuk bisa internetan jadi kendala sekolah online ini adalah kouta, sinyal dan wifi. Siswa di desa Perigi banyak yang mengeluh terutama sinyal dan kemudian kouta. Tidak semua siswa mampu membeli kouta karena keadaan ekonomi keluarga dan juga ada satu kendala yaitu Handphone. ada juga kendala sekolah online yaitu batrai handphone di desa Perigi listrik siang mati dan hidup pada sore jam 05:00 PM sampai jam 06:00 AM. Jadi siswa kesulitan untuk Charger Handphone karena tidak ada listrik pada siang hari. Jika musim hujan siswa sangat kesulitan untuk mencari sinyal karena jalan licin dan juga kalau ke BUMDES kadang gangguan jika hujan. Kendala bagi ekonomi terutama pekerjaan karena ada sebagian yang kehilangan pekerjaan karena adanya Covid-19 ini. Perusahaan Cargill di desa Perigi banyak mengurangi karyawan karena pememasukan menurun. Sebelum adanya Covid-19 ini kebutuhan masyarakat sangat terpenuhi karena pekerjaan yang memadai. Masyarakat desa Perigi sejak adanya Covid-19 ini kesulitan dalam pekerjaan dan mereka terpaksa berladang sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Keadaan ekonomi pun sangat sulit untuk dijangkau. Kendala bagi pedagang sejak adanya Covid-19 ini terutama kesulitan untuk berbelanja ke kota karena jalan rusak kemudian masalah sembako karena terbatasnya keluar masuk kekota. Oleh karena itu semoga Covid-19 ini cepat diatasi agar masyarakat dan pelajar bisa beraktivitas lagi dan tidak akan kesusahan akan pekerjaaan dan juga bgi siswa tidak akan kesusahan dalam belajar. (*) *) Penulis : Nama : Yosepan Selly ([email protected]) NIM : 2019008308 Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi Kampus : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta (Jalan Kusumanegara No 121 Yogyakarta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: