Cerita Malam Tahun Baru di Alun-alun Purwokerto, Pedagang: "Sepi Sekali Mas, Dijaga Polisi Sampai Pagi"

Cerita Malam Tahun Baru di Alun-alun Purwokerto, Pedagang:

Suasana malam tahun baru di Alun-alun Purwokerto. Dimas Prabowo/Radar Banyumas PURWOKERTO - Malam pergantian tahun berlangsung sepi. Tak boleh ada perayaan, terlebih mengundang kerumunan. Pemkab serius betul soal itu. Segala petugas gabungan disiapkan. Berjaga di simpang-simpang, dengan barikade penutup jalan. Ya, sebagian arus dialihkan. Sekitar pukul 21.00, ketika hujan sudah mulai reda. Terpantau arus ramai lancar. Namun dikawasan Alun-alun Purwokerto sangat lengang. Kawasan itu menjadi salah satu fokus penutupan. https://radarbanyumas.co.id/review-suasana-tahun-baru-di-alun-alun-banyumas-ini-kata-kapolsek-banyumas/ Masih ada beberapa PKL yang berjualan. Ditemani beberapa anak melintas dengan sepeda. Atau juga anak kecil yang menggunakan jalan seluas itu untuk arena sepatu rodanya. Sementara toko-toko besar bahkan Mall tutup. Jalan yang berada disekitar Alun-alun telah ditutup sejak sore hari. Salah satu pedagang di kawasan Alun-alun Purwokerto, Sugiyanto mengatakan, malam pergantian tahun sangat sepi. "Sepi sekali mas. Dijaga polisi sampai pagi," kata dia. Sedangkan di Pendopo Si Panji, Bupati beserta beberapa jajaran serta tokoh mengadakan doa bersama dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dikatakan Kabag Humas Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkab Banyumas, Deskart Sotyo Djatmiko, kegiatan doa bersama itu berlangsung dari pukul 23.45 - 00.30. "Di pendopo mengadakan doa bersama. Diantaranya 15 pemuka agama, Bupati, Ketua DPRD, Sekda, Asisten Kesra, Kabag Kesra, Dandim, Kapolresta," ujarnya. Ia melanjutkan, kegiatan tersebut sebagai puji syukur kepada Tuhan untuk tahun 2020 serta memohon untuk covid-19 segera berlalu. "Doa dilanjut pukul bedug 5 menit secara bergantian oleh para tokoh agama," tuturnya. Sementara itu, di area Tugu Gada Rujak Polo, yang biasanya ramai. Pun tak banyak aktivitas. Meski beberapa pengendara sempat berhenti sejenak untuk mengambil gambar. Pemkab telah mengantisipasi dengan mematikan lampu di Tugu itu. Tepat pada pukul 00.00. Yang biasanya hiruk pikuk kembang api dilangit. Pun tak dijumpai. Di Baturraden contohnya. Jangankan suara kembang api, bahkan suara knalpot kendaraanpun nyaris jarang. Tentu saja bisa begitu. Barikade telah melintang di Gerbang Mandala sejak sore hari. Pun di bundaran yang hendak menuju Lokawisata Baturraden. Sebelumnya, delapan simpang di Baturraden ditutup diantaranya simpang 3 Hening Griya, simpang 3 Queen Garden, Simpang 3 Hotel Rosalia, Simpang 3 Desa Karangsalam, Bundaran Pringsewu, Simpang 3 Mandala, Simpang 4 Desa Kebumen, Simpang 3 Tugu / Desa Kutasari. (mhd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: