Menikmati Sleeper Bus Pertama di Indonesia
Hindari Fasilitas Toilet, Utamakan Kenyamanan Penumpang Umumnya sebuah bus berisikan fasilitas tempat duduk berupa kursi yang berjajar rapi. Namun, di Banyumas muncul bus penuh inovasi dengan fasilitas tempat tidur pertama di Indonesia. Miftachul Mufid, Purwokerto Semenjak beroperasi pada bulan Juli lalu, perbincangan mengenai Sleeper Bus ini semakin kencang. Bahkan, bus yang biasa melayani rute wisata hingga Bali ini, semakin digemari. Penggemar traveling mungkin sudah terbiasa melihat, bahkan pernah menaiki Sleeper Bus saat berada di Eropa, Vietnam, Kamboja, Thailand dan negara-negara lainnya. Namun, bus dengan fasilitas tempat tidur ini, baru pertama kali muncul di Indonesia. Sleeper Bus ini, jika dilihat dari luar dan tampilan fisik bus nampak sama seperti bus pada umumnya. Perbedaan baru bisa dirasakan saat memasuki bagian dalam bus. Di bagian dalam, tidak ada kursi penumpang sama sekali. Yang ada, hanya tempat tidur berukuran 100 x 200 sentimeter dan disusun dengan pola bertingkat. Pemilik bus, Rizal Arista, pad awalnyatidak berniat untuk membuat sensasi dengan peluncuran Sleeper Bus ini. Ide awal, hanya ingin membuat bus yang nyaman bagi penumpangnya. "Sebenarnya awal mula pembuatan bus ini hanya ingin mengutamakan layanan kenyamanan, kemudian terbersit ide untuk membuat bus dengan fasilitas tempat tidur," kata sarjana ekonomi ini. Ide fasilitas tempat tidur ini, bermula dari pengalaman pribadi dan orang-orang di sekitarnya. Penumpang bus, kebanyakan ingin tidur dan istirahat di bus dalam perjalanan. "Jadi agar penumpang bus merasa nyaman dan bisa beristirahat di dalam bus, saya berfikir untuk membuat bus dengan fasilitas tempat tidur," ungkap Rizal. Demi kenyamanan penumpang, tidak hanya fasilitas tempat tidur lengkap dengan bantal dan selimut yang disediakan. Ada juga fasilitas hiburan berupa televisi untuk masing-masing penumpang. "Fasilitas hiburan diberikan untuk menambah kenyamanan penumpang, juga sebagai pembunuh bosan selama dalam perjalanan," kata warga Purwokerto Selatan ini. Meskipun memiliki fasilitas lengkap, namun pemilik bus tidak menyediakan fasilitas toilet di dalam bus. Bukan tanpa alasan, hal itu memang sengaja agar ruangan tidak tercemari oleh bau toilet. "Sebersih apapun toilet tetap menimbulkan bau meskipun minim. Oleh karena itu, tidak ada fasilitas toilet, tapi bagi penumpang yang hendak buang air dapat meminta sopir untuk menghentikan bus dan mencari fasilitas toilet di tempat umum," papar pria yang baru menunaikan ibadah haji ini. Untuk menjaga kebersihan bus, para penumpang diberi layanan sandal hotel. Untuk menyimpan alas kaki, pengelola menyediakan loker bagi penumpang. Fasilitas tempat tidur ini, sempat membuat beberapa penumpang merasa khawatir akan terjadinya praktik mesum di dalam bus. Namun, pengelola menjamin bahwa hal seperti itu tidak akan terjadi di dalam bus. "Masyarakat tidak perlu khawatir, kru bus selalu mengecek ke dalam bus untuk memastikan kondisi. Selain itu, ada sanksi bagi penumpang yang kedapatan melakukan tindakan senonoh, diturunkan di jalan," tegasnya. Sleeper Bus ini, hanya mampu membawa 20 orang penumpang. Jumlah tersebut, jauh di bawah jumlah penumpang yang mampu dibawa ketika masih menggunakan kursi. Namun, hal itu tidak membuat pengelola khawatir mengalami kerugian. (*/din)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: