Mutiara Ramadan: Mendekatkan Diri Kepada Alquran

Mutiara Ramadan: Mendekatkan Diri Kepada Alquran

Mendekatkan-Diri-Kepada-Alquran Ustadz Khoirudin Pengelola TPQ Al-Barokah Cilacap Tengah Pada umur 40 tahun 6 bulan lebih 8 hari, Nabi Muhammad SAW, menerima turunnya kitab suci Alquran. Kejadian itu berlangsung pada 17 Ramadan atau dalam kalender masehi tahun 610 tepatnya pada 6 Agustus.Ayat Al-Quran yang pertama diterima Nabi Muhammad SAW, adalah 5 ayat surat Al-Alaq, ketika sang nabi berkhalwat di Gua Hira. Seperti diketahui ayat pertama Al- Alaq berbunyi: Igra'biismi rabbikal-ladzii khalaq, bacalah dengan nama Rabb-mu yang menciptakan. Perintah ini bisa dimaknai bahwa Allah SWT telah memberi harapan dan janji bagi umatnya untuk menjadikan Alqu’an sebagai pegangan yang mesti terus dimaknai. Maka memang, tekun membaca Alquran sepanjang bulan Ramadan sangat penuh dengan keberkahan. Saat kita membaca 1 huruf dalam Alquran, ganjarannya 10 kali lipat. Ini berarti membaca Alquran dalam Ramadan sekaligus meningkatkan pundi-pundi amaliah ibadah. Dari keistimewaan itu, Ramadan dan Alquran memang tidak dapat dipisahkan. Di satu sisi, Ramadan adalah bulan penuh fadillah dimana Allah menurunkan rahmat, maghfiroh dan membebaskan dari ancaman api neraka. Sedang keistimewaan membaca Alquran sama dengan bercakap-cakap dengan Allah. Sebab itulah, dalam kaitan tradisi, bulan Ramadan dipenuhi aktivitas pembacaan Alquran. Di masjid-masjid, langgar ataupun surau, sudah jadi pemandangan umum diadakan tadarusan bersama uasai tarawih. Tapi tentunya Alquran tak sekadar dibaca, tapi sudah jadi kewajiban pula untuk dimaknai. Bagaimana mempelajari Alquran, Rasulullah telah memberi arahan “Pahami Alquran dengan Khamratul Tilawah (pahami, maknai dan amalkan), bukan hanya sekedar dibaca. Membaca Alquran memang dapat pahala, tetapi tanpa memahami dan mengamalkannya, Alquran tidak akan bisa menjadi petunjuk dan penuntun hidup. Alquran sebagai Hudalil Muttaqin / Hudalil Naas, Jika kita paham ayat-ayat Alquran kita akan mendapat petunjuk. Oleh karena itu Nabi Muhammad SAW sepanjang hayat beliau tak pernah lepas dari mempelajari dan mendakwahkan ayat-ayat Alquran. Baik dalam berhubungan dengan masyarakat sehari-hari maupun dalam menjalankan ibadah Shalat. Kebiasaan inilah yang perlu diteladani oleh setipa umat muslim. Dalam Ramadan ini, penting pula untuk semakin meningkatkan ibadah shalat. Tak hanya kewajiban shalat lima waktu, tetapi juga shalat malam. Dijanjikan oleh Allah SWT, dalam Ramadan terdapat malam lailatulqadar. malam ini berada di 10 akhir Ramadan dan merupakan malam-malam yang penuh dengan keberkatan dan kelebihan tertentu. Bulan Ramadan, Alquran dan malam Lailatulqadar mempunyai hubungan yang rapat antara satu sama lain. Rasulullah menganjurkan supaya umatnya bersedia menyambut dan menghayati malam yang berkat itu dengan pelbagai jenis amalan dan ibadah. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: