Ramadan Blues Akomodir Talent Lokal

PURWOKERTO - Bertempat di halaman Rektorat Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) unit kegiatan mahasiswa Gasebu gelar Ramadan Blues Rabu (22/6) kemarin. Ramadan Blues memang menjadi kegiatan yang ditunggu-tunggu penikmat musik Purwokerto. Ajang ini mengakomodir musisi lokal Banyumas dan sekitarnya. Mereka pun wajib membawakan musik dan lagu sendiri saat tampil. Ketua Panitia Ramadan Blues 2016 LUtfi Yahya mengemukakan, Ramadan Blues dilaksanakan Gasebu setiap tahun. Tahun ini sudah memasuki tahun ke tujuh. Ia menuturkan, setiap tahun mengangkat tewa berbeda. Namun, Ramadan Blues kali ini justru tidak di beri tema. Hal tersebut dilakukan agar tidak ada pembatasan bagi panitia, penampil bahkan penonton. Selain agar tidak membatasi kreativitas juga tidak membatasi dalam menikmati acaranya. "Khusus konsep yang dipertahan oleh kami yaitu, memberikan ruang seluas-luasnya bagi para musisi lokal Banyumas. Kami mewajibkan band yang tampil di Ramadan Blues membawakan aransemen musik dan lagu masing-masing. Kalaupun akan membawakan cover karya band lain, maksimal satu. Meskipun kami memberikan ruang untuk menampilkan karyanya 20-25 menit," kata Lutfi. Dikatakan, dalam pemilihan bintang tamu pada acara tersebut juga bukan mengedepankan popularitas bandnya. Namun diprioritaskan yang berasal dari Banyumas. Acara kemarin menghadirkan Adaptasi Diri, Gendit, Brightsize Trio (Yogyakarta), Mutiara, Nissan Fortz (Bandung) serta Adie Unyiel & The Bawor. Tiga band ini telah merilis album. "Kami tidak terlalu banyak mengundang musisi dari luar kota pun, menjadi salah satu prinsip yang masih dipegang oleh Ramadan Blues setiap tahun. Alasannya, Ramadan Blues ingin festival ini mampu menjadi taman bermain bagi para musisi putra daerah Banyumas itu sendiri. 70 persen kuota diberikan kepada musisi Banyumas, sedang sisa 30 persen diberikan kepada musisi kota lain," ujarnya.(hen/acd)

Sumber: